Banyak Struktur Infrastruktur Publik di Jabar Rusak Akibat Bencana Banjir
Akibat cuaca ekstrem, tercatat selama kurun waktu Januari-Mei 2024 telah terjadi bencana banjir dengan jumlah 94 kejadian, yang terjadi di 25 kota dan kabupaten di Jabar. -BPBD Jabar -
Daerah yang mengalami peristiwa cuaca ekstrem terbanyak adalah Kabupaten Bogor dengan 69 kejadian, Kabupaten Sukabumi 21 kejadian, dan Kota Bogor 20 kejadian.
BACA JUGA:Inilah Alasan Sistem Pengisian Nirkabel VN88 Bisa Diadopsi untuk Bus Listrik
BACA JUGA:Maling Motor Terekam CCTV di Gunung Jati Kabupaten Cirebon, Ini Sosoknya
Kemudian Kabupaten Ciamis 15 kejadian, Kabupaten Bandung 12 kejadian, dan Kabupaten Bandung Barat serta Kabupaten Kuningan 10 kejadian.
Ika memaparkan bahwa cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan struktural pada 22 kabupaten/kota.
Kabupaten Cianjur merupakan wilayah di Jabar yang mengalami cuaca ekstrem tetapi tidak terjadi kerusakan struktural.
“Terdapat empat daerah tidak mengalami cuaca ekstrem, yakni Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Cimahi,” ujarnya.
BACA JUGA:Info Lokasi Nobar Indonesia vs Irak, Di Majalengka Sekaligus Pemutaran Film
Dampak cuaca ekstrem
Berdasarakan data, kerusakan akibat cuaca ekstrem sebanyak 995 rumah rusak ringan, 557 rumah rusak sedang, dan 352 rumah rusak berat.
Selain itu, 6.015 jiwa terdampak, 5 jiwa meninggal, 20 sarana pendidikan terdampak, 55 bangunan lainnya dan 54 fasilitas umum terdampak.
Penyebab banjir ada yang disebabkan oleh alam maupun manusia. Dari faktor alam antara lain karena curah hujan lebat dapat menyebabkan air sungai, danau, atau saluran drainase meluap yang memicu banjir.
BACA JUGA:Tarif Khusus Tiket Kereta Api yang Berlaku Mulai 1 Mei 2024
Sedangkan sumber dan penyebab banjir karena faktor manusia, di antaranya pembangunan perkotaan yang tidak terencana yang dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan, juga pembangunan infrastruktur yang buruk, saluran drainase yang rusak atau tidak memadai yang bisa menyebabkan genangan air, terutama saat hujan deras.
Sementara, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jabar Rachmat Prasetya menuturkan, salah satu faktor yang mempengaruhi iklim di Jabar, yaitu anomali permukaan laut di Pasifik yang menjadi penyebab terjadinya El Nino dan La Nina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase