Klarifikasi Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar Terkait Kasus Vina Cirebon

Klarifikasi Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar Terkait Kasus Vina Cirebon

Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar. --

KAPOLRES CIREBON KOTA: AKBP VIVID

BACA JUGA:PKS Percaya Diri Menang Pilkada Kota Cirebon, Ternyata Punya Modal Ini

BACA JUGA:Rekaman Video Pemukulan Vina dan Eky Beredar, Anggy Pastikan Itu Hoax

- Kemudian ada lagi viral di Medsos tentang pelakunya anak Kapolres Adi Vivid (Alif Bachtiar) sedangkan saat itu anaknya Vivid yang laki-laki masih berumur 2 (dua) tahun, hal tersebut dibantah sendiri oleh netizen.

- Karena ada bantahan dari sesama netizen, muncul lagi berita yang beredar bahwa pelakunya anak Bupati Indramayu (Nina Agustina, yg juga merupakan putri Bapak Dai Bachtiar), sedangkan Nina menjabat Bupati pada tahun 2022. Adapun putranya yakni Andika masih sekolah kelas 2 SMA di Jakarta pada saat itu (thn 2016), kemudian masuk Akpol dan lulus tahun 2022. (Andika sama sekali tidak pernah tinggal di Kota Cirebon)

- Kasus pembunuhan Vina ini menjadi perhatian publik, apalagi dibuat film layar lebar, tak pelak publik meruntut ke belakang, ketemu nama Vivid yang merupakan salah seorang Pati Polri termuda di angkatannya. Anak mantan Kapolri Dai Bachtiar, pernah menjabat sebagai ajudan Presiden RI Bapak Joko Widodo. Maka semakin menarik untuk diberitakan apalagi dengan bumbu-bumbu dan tambahan-tambahan keterangan yang tidak benar. (bad news is good news).

- Karena pemberitaan kasus tersebut sudah tidak sesuai dengan kenyataan dan cenderung menyudutkan/mendiskreditkan nama baik seseorang, maka ada baiknya saya meluruskan berita-berita di Medsos yang keliru tersebut. Tidak ada maksud lain. Terimakasih.

Perkembangan Terbaru Kasus Vina

Seperti diketahui, kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada tahun 2016 kini mencuat kembali. Bahkan, penyelidikan dibuka kembali oleh Polda Jawa Barat.

Penyidik Polda Jawa Barat telah melakukan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi. Termasuk para saksi terdahulu yang pernah diperiksa penyidik Polres Cirebon Kota pada tahun 2016.

Tidak hanya itu, diduga Propam Polda Jawa Barat juga sudah turun tangan untuk memeriksa sejumlah anggota Polri yang melakukan penyelidikan kasus tersebut. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: