Potensi dan Peluang Energi Pasang Surut Air Laut di Cirebon

Potensi dan Peluang Energi Pasang Surut Air Laut di Cirebon

Faizah, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Program Studi Pendidikan IPA dan Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon-istimewa-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Energi pasang surut merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang memiliki potensi besar dalam mencegah krisis energi karena sifatnya yang konstan dan prediktif. Berbeda dengan energi angin dan matahari yang bergantung pada kondisi cuaca, energi pasang surut laut lebih dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari yang konsisten. Hal ini yang membuat energi pasang surut menjadi sumber energi yang sangat andal untuk memenuhi listrik secara konstan.

Energi pasang surut (tidal energy) merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang berasal dari pergerakan air laut akibat pengaruh gravitasi bulan dan matahari. Di Indonesia, termasuk di wilayah Kalimantan, potensi energi ini cukup besar mengingat garis pantai yang panjang dan adanya selat serta teluk yang dapat mendukung pengembangan teknologi pasang surut.

Teknologi yang digunakan untuk mengubah energi pasang surut menjadi listrik termasuk sistem pelampung, turbin bawah laut , dan perangkat osilasi kolom air. Sistem pelampung memanfaatkan naik-turunnya gelombang laut untuk menghasilkan energi mekanik yang kemudian diubah menjadi listrik. Sedangkan turbin bawah laut ditempatkan di daerah dengan arus pasang surut yang kuat dan berfungsi mirip dengan turbin angin di bawah air.

Lokasi yang ideal untuk energi gelombang laut terbatas pada daerah pesisir dengan arus pasang surut yang kuat, sehingga memerlukan perencanaan dan studi yang matang. Infrastruktur yang diperlukan untuk mentransmisikan listrik dari lokasi lepas pantai ke jaringan darat juga perlu dipertimbangkan dan dikembangkan dengan baik. Energi gelombang laut memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sumber energi terbarukan utama di masa depan. Dengan teknologi yang terus berkembang dan investasi yang meningkat, energi ini dapat berkontribusi signifikan terhadap kebutuhan listrik global, sekaligus membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

BACA JUGA:Line Up Indonesia vs Vietnam, Perebutan Tempat Ketiga Piala AFF U16 2024

Lautan mencakup 70% permukaan bumi yang dapat memberikan potensi yang luas dalam menangkap energi. Husain & Widianingrum (2020) menyebutkan bahwa energi arus laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik untuk mengatasi krisis energi global. Selain itu, energi angin juga merupakan sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan secara efektif (Pratama & Suhendra, 2022).

Widayati (2021) juga menyoroti pentingnya mengestimasi potensi penghematan energi untuk mencegah risiko investasi dari implementasi proyek konservasi dan efisiensi energi.
Selain energi pasang surut dan angin, energi surya juga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. Sepriyanna et al. (2021) dan Triafandy et al. (2020) membahas potensi energi surya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber utama pembangkit listrik. Di samping itu, pemanfaatan energi surya juga dapat memberikan penghematan energi listrik yang signifikan (Sepdian & Isnen, 2021).

Dalam konteks Indonesia, pemanfaatan energi terbarukan telah menjadi fokus utama dalam upaya mencegah krisis energi. Huda & Kurniawan (2023) mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk mengoptimalkan potensi sumber energi terbarukan guna mencegah kelangkaan energi dari sumber fosil. Selain itu, potensi energi terbarukan di Indonesia, seperti energi surya dan angin, telah menjadi subjek penelitian yang menunjukkan kesadaran akan pentingnya beralih ke sumber energi yang ramah lingkungan (Swardika, 2019)

Dengan demikian, energi pasang surut, angin, dan surya memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang dapat efektif dalam mencegah krisis energi global. Upaya pemanfaatan energi terbarukan ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengoptimalkan potensi sumber energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Energi pasang surut memiliki potensi yang signifikan untuk dimanfaatkan di Cirebon guna memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA:Hakim Eman Curi Perhatian di Sidang Pegi Gara-gara Mau Tepuk Tangan Tapi Ditahan

Prakoso (2022) membahas perancangan dan simulasi performa prototipe turbin air pasang surut tipe propeler Naca S814 sebagai sumber energi bagi petani tambak garam di daerah Cirebon. Turbin air pasang surut dapat menangkap energi kinetik dari arus laut untuk menghasilkan listrik, serupa dengan cara turbin angin mengonversi energi angin. Hal ini menunjukkan bahwa energi pasang surut memiliki potensi untuk memberikan pasokan energi listrik yang berkelanjutan di Cirebon.

Meskipun energi pasang surut memiliki potensi yang besar, terdapat tantangan yang perlu dihadapi dalam pemanfaatannya. Nagifea (2022) menyebutkan bahwa energi gelombang laut dapat menjadi alternatif yang baik untuk menggantikan sumber energi tidak terbarukan, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya dalam menghasilkan listrik secara optimal. Selain itu, tantangan lainnya mungkin termasuk biaya investasi awal yang tinggi untuk infrastruktur energi pasang surut dan integrasi sistem ke dalam jaringan listrik yang sudah ada.

Dengan demikian, energi pasang surut memiliki potensi yang besar untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di Cirebon dengan menyediakan sumber energi listrik yang ramah lingkungan. Namun, untuk mengoptimalkan pemanfaatannya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam implementasi energi pasang surut di wilayah tersebut. Pengembangan energi pasang surut harus mempertimbangkan dampak terhadap ekosistem laut dan komunitas lokal. Kajian lingkungan yang mendalam dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan proyek sangat penting.

(Faizah, Mahasiswa Pendidikan IPA Universitas Sebelas Maret Surakarta/Dosen Pendidikan Fisika Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: