Kinerja Pemda Majalengka Harus Dikritisi, Tidak Hanya Akademisi Warga Juga Bisa

Kinerja Pemda Majalengka Harus Dikritisi, Tidak Hanya Akademisi Warga Juga Bisa

Ilustrasi. Program pembangunan yang dilakukan oleh Pemda Majalengka harus mendapat kritik dan masukan dari akademisi atau masyarakat.-Tangkapan Layar Video-Youtube

Kritik yang datang dari masayarakat atau akademisi, dibutuhkan sebagai bahan evaluasi bagi calon pemimpin yang bersaing di Majalengka.

Menurutnya, jika hanya dilihat dari sudut pandang politisi, bisa timbul subjektivitas. Oleh karena itu, pendapat dari akademisi sangat diperlukan sebagai sudut pandang lain.

BACA JUGA:Bukan Skill, Cerezo Osaka Hanya Butuh Followers Justin Hubner?

BACA JUGA:Justin Hubner Kesal, Cerezo Osaka Tidak Butuh Tenaganya

"Kami berharap tokoh masyarakat, praktisi pendidikan, akademisi, dan pihak lain dapat menyampaikan gagasan untuk perbaikan Majalengka ke depan,” ujar M Fajar saat ditemui di DPC PPP Kabupaten Majalengka.

Ia menambahkan, tujuh perguruan tinggi di Kabupaten Majalengka memiliki potensi untuk memberikan saran, masukan, dan kritik sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.

Sebagai contoh, civitas akademika STAI PUI bisa memberikan pandangan tentang harapan pemimpin Majalengka dalam konteks pendidikan keagamaan atau pengembangan lembaga pendidikan.

Selain itu, ada kritik terkait pelaksanaan PPDB yang seringkali menimbulkan masalah di beberapa daerah dan menjadi siklus tahunan.

BACA JUGA:Bey Machmudin: Koperasi Miliki Peran Penting Lengkapi Ekosistem Usaha Rakyat

BACA JUGA:Sedang Nyebrang, Pejalan Kaki Tertabrak Sepeda Motor di Samadikun

Dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Majalengka (Unma) juga dapat membahas potensi ekonomi yang harus dikembangkan oleh pemerintah daerah.

"Dosen dari FISIP Unma juga dapat membahas aspek pemerintahan yang perlu diperbaiki ke depan, sementara perguruan tinggi kesehatan bisa membahas akses kesehatan masyarakat," pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: