Kisah Sentra Batik Trusmi, Riwayatmu Kini

Kisah Sentra Batik Trusmi, Riwayatmu Kini

Pasar Batik atau Sentra Batik Trusmi Cirebon kini mati suri.-Istimewa - tangkapan layar-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Sentra Batik Trusmi atau yang sering juga disebut Pasar Batik Trusmi di Jl Otto Iskandar Dinata, Desa Weru Kidul, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, kian memprihatinkan.

Pertokoan batik yang diharapkan dapat membantu penjualan para perajin hingga pedagang tersebut, kini banyak ditinggalkan.

Kios dibiarkan dalam kondisi kosong. Hanya tersisa di area depan. Itu pun sebagian digunakan untuk kuliner khas Cirebon.

Karenanya, kondisi pasar batik tersebut seperti mati suri, sepi dan tidak terawat.

BACA JUGA:Keren! Maestro Tari Sunda Indrawati Lukman Masih Eksis di Usia 80 Tahun

Padahal lokasinya ada di jalan raya utama Kabupaten Cirebon dan mudah dijangkau dari Pintu Tol Plumbon.

Dari pantauan radarcirebon.com, ruko Sentra Batik Trusmi yang kosong tersebut sebagian besar berada di bagian belakang.

Rumput yang tumbuh di sekitar lokasi, menandakan bangunan tersebut sudah lama tidak digunakan.

Bangunan gedung juga terlihat rusak. Salah seorang pedagang mengakui bahwa banyak kerusakan. Tetapi tidak dilakukan perbaikan.

BACA JUGA:Foto Bareng Ole Romeny, Erick Thohir: Sekali-kali Beda Gaya

Sebenarnya, Sentra Batik Trusmi ini, sempat hidup dan banyak pedagang yang menempati ruko.

Tetapi kondisinya jatuh saat Pandemi Covid-19. Setelah pandemi pun kondisinya tidak kembali normal.

Sebagai informasi, Sentra Batik Trusmi diresmikan oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan di tahun 2015. Ketika itu, ada 112 kios yang dipersiapkan untuk pedagang.

Di wilayah tersebut, terdapat 530 unit usaha kerajinan batik di Kabupaten Cirebon dengan total tenaga kerja sebanyak 4.408 orang dan jumlah produksi 21.152 kodi kain batik/tahun dengan nilai penjualan tidak kurang dari Rp80 miliar/tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: