1.550 Hektare Lahan Pertanian di Kabupaten Cirebon Rawan Banjir
1.550 hektare lahan pertanian di Kabupaten Cirebon rawan banjir berdasarkan data dari Dinas Pertaninan.-M Fazrurochman -Radarcirebon.com
Kemudian melakukan percepatan pengolahan tanah dan penanaman, dimana petani didorong untuk mempercepat proses pengolahan tanah dan penanaman.
“Dengan demikian, tanaman sudah cukup besar saat lahan terendam air, sehingga risiko kerusakan dapat diminimalkan,” ungkapnya.
BACA JUGA:5 Kecelakaan di Cirebon dan Kuningan Minggu 29 Desember, Mobil Wisatawan Terjun ke Sawah
BACA JUGA:Pecandu Judol Depresi Ditangani RSD Gunung Jati Cirebon, Laki-laki Usia Produktif Bukan Pengangguran
Kemudian, penggunaan varietas benih padi tahan rendaman. Pemerintah, kata Alex, merekomendasikan penggunaan varietas padi tahan rendaman seperti Inpari 30, Ciherang Sub 1, dan Cilamaya Muncul.
“Benih-benih ini memiliki daya tahan lebih baik terhadap genangan air, sehingga hasil panen dapat lebih terjamin,” katanya.
Selanjutnya, kata Alex, siaga pompa air untuk membuang kelebihan air dari lahan pertanian ke saluran pembuang. Langkah ini dilakukan untuk mencegah genangan yang berpotensi merusak tanaman.
“Koordinasi juga dengan Dinas PUTR dan BBWS untuk normalisasi saluran irigasi menjadi salah satu upaya penting dalam mencegah banjir,” ungkapnya.
Terakhir, kata Alex, normalisasi saluran irigasi tersier dan kuarter.
“Petani diajak untuk aktif melakukan normalisasi saluran irigasi tersier dan kuarter di wilayah masing-masing, tuturnya. Menurutnya, partisipasi ini penting untuk menjaga aliran air tetap lancar hingga ke lahan pertanian.
“Langkah-langkah ini diharapkan mampu meminimalkan dampak banjir pada sektor pertanian dan memastikan keberlanjutan produksi pangan di Kabupaten Cirebon. Namun, bagi petani area pertanian yang terdampak banjir dan tidak ikut program asuransi tentunya tidak mendapat garansi dari pemerintah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: