Punya Budaya dan Keyakinan Sendiri, Inilah Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru dalam Kalender Masehi

Punya Budaya dan Keyakinan Sendiri, Inilah Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru dalam Kalender Masehi

Kembang api dalam malam pergantian tahun baru 2025.-Anna Louise-pexels.com

Menandai Tahun Baru Persia dan datangnya musim semi dengan merayakan Nowruz.

Nowruz biasanya jatuh pada atau sekitar tanggal 20 Maret. Nowruz diartikan dalam bahasa Persia sebagai "Hari Baru".

Saat perayaan Nowruz, orang Persia akan melakukan bersih-bersih rumah, berkunjung ke sanak famili dan menjalankan aktivitas pembaharuan.

BACA JUGA:Kemenag Umumkan Hasil Akhir Seleksi PPPK Eks Honorer K-2 dan Tenaga Non ASN

3. Sri Lanka 

Masyarakat Sinhala dan Tamil setiap tahun merayakan Aluth Avurudda. Aktivitas ini adalah perayaan Tahun Baru tradisional di Sri Lanka. 

Perayaan ini biasanya jatuh pada bulan April dan menandai berakhirnya musim panen.

Aluth Avurudda ditandai dengan berbagai adat istiadat, termasuk persiapan makanan tradisional, menyalakan perapian, dan upacara keagamaan.

Masyarakat akan ikut terlibat dalam membersihkan dan mendekorasi rumah mereka seperti yang dilakukan bangsa Persia saat menyambut Nowruz. 

BACA JUGA:Biaya Langganan Netflix dan Spotify Tidak Terimbas Kenaikan PPN

4. China

Masyarakat di China daratan atau mereka yang sudah berdiaspora akan merayakan Tahun Baru Imlek yang didasarkan pada kalender lunar.

Perayaan tahun baru Imlek biasanya jatuh pada 21 Januari dan 20 Februari. Perayaan tahun baru China juga dikenal sebagai Festival Musim Semi.

Bagi masyarakat Tionghoa, tahun baru Imlek menjadi wahana untuk berkumpul keluarga layaknya lebaran bagi umat Islam di Indonesia.

Kemudian melakukan parade meriah, dan tarian naga dan barongsai yang ikonik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: