Tawuran Konten di Paniis Kuningan Diselidiki Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Kapolsek Pastikan Hal Ini
![Tawuran Konten di Paniis Kuningan Diselidiki Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Kapolsek Pastikan Hal Ini](https://radarcirebon.disway.id/upload/e0f3127ae3ef0bf0469a48577dd79033.jpg)
kapolsek Pasawahan IPTU Enang Kurnia pastikan akan menyelidiki peristiwa tawuran konten di Paniis, Kabupaten Kuningan. Foto: -Andre Mahardika-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Tawuran konten yang diduga terjadi di Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan diselidiki oleh polisi.
Peristiwa ini diduga terjadi pada Selasa sore, 28 Januari 2025 sekitar pukul 16.00 WIB.
Kapolsek Pasawahan, IPTU Enang Kurnia mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat kemudian bergegas mendatangi lokasi.
“Memang ada pelaporan dari masyarakat ke Polsek saat kami melaksanakan patroli. Ada kejadian diduga tawuran,” kata Kapolsek kepada wartawan Radar Kuningan, Rabu, 29 Januari 2025.
BACA JUGA:VIRAL Video Diduga Tawuran Remaja Bersenjata di Paniis Kabupaten Kuningan
BACA JUGA:Jangan Takut Kompetisi! Yuk Ikuti Lomba Cerdas Cermat Tingkat SD se-Kabupaten Cirebon
Menurut Enang, ketika dirinya dan anggota tiba di lokasi, peristiwa tawuran itu sudah tidak ada. Bahkan, tidak ada barang bukti dan korban.
Namun demikian, Enang memastikan, bahwa terdapat saksi mata di lokasi yang melihat kejadian tersebut.
“Saya dengan anggota langsung melakukan penyelidikan. Mencari informasi dari saksi-saksi. Kebetulan saat kejadian juga hujan besar, jadi tidak banyak orang yang tahu, hanya kebetulan ada saksi yang di warung mengatakan bahwa diduga mereka itu membawa sajam (senjata tajam),” tutur Enang.
Kapolsek menambahkan, berdasarkan keterangan saksi, para remaja yang berjumlah sekitar 10 orang itu diduga sedang membuat konten tawuran untuk diunggah ke media sosial.
BACA JUGA:2 Pemuda Bercelurit Emas Berusaha Serang Petugas, Nasibnya Sekarang Begini
BACA JUGA:Sejarah Baru, PMII Komisariat UIBBC Gelar PKD Hadirkan Nukhbatul Mankub
Dia juga menyebutkan bahwa saksi mengatakan senjata tajam yang dibawa oleh para pelaku tidak digunakan untuk melukai lawan.
“Mereka itu membawa sajam tapi tidak digunakan. Sepertinya mereka membuat konten, karena menurut keterangan saksi yang ada di tempat kejadian, bahwa mereka itu sudah diseting sedemikian rupa, bahwa mereka itu hanya melakukan pembuatan konten,” ungkap Enang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: