BMKG Memprediksi 2 Atau 3 Hari Kedepan Kembali Terjadi Hujan Sedang-Lebat, Begini Penjelasannya

BMKG Memprediksi 2 Atau 3 Hari Kedepan Kembali Terjadi Hujan Sedang-Lebat, Begini Penjelasannya

Hujan akan mengguyur dalan 2 sampai 3 hari kedepan.-Foto : pixabay.com-

RADARCIREBON.COM - Potensi hujan sedang -lebat berpotensi akan kembali mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia dalam 2 atau 3 hari kedepan.

Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan siklon tropis baru yang berpotensi memicu peningkatan intensitas hujan.

Menurut Deputi Meteorologi BMKG Guswanto bahwa setelah sebelumnya terdeteksi siklon tropis Tahlia dan siklon tropis Vince di Samudera Hindia selatan.

BACA JUGA:Beri Ucapan Selamat Kepada Bupati Cirebon Terpilih, Ketua PKB: soal Laporan ke Polisi Bukan Ranah Kami

BACA JUGA:Lewat Rapat Paripurna, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Resmi Diumumkan oleh DPRD Kabupaten Cirebon

Maka dalam 24 jam terakhir muncul bibit siklon tropis 92W yang berada di Samudera Pasifik Barat sebelah utara Papua Barat.

Berdasarkan analisis tim meteorologi BMKG terbaru, siklon tropis Vince kini telah bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan tidak berpengaruh terhadap dinamika cuaca di tanah air. 

Sementara itu siklon tropis Taliah masih terdeteksi berada di Samudera Hindia selatan atau sekitar 92 kilometer di barat daya Cilacap, Jawa Tengah.

Menurut Guswanto, siklon tropis Tahlia diperkirakan tetap aktif dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan ke arah barat semakin menjauhi wilayah Indonesia. 

BACA JUGA:Kejar Target Swasembada, Pemerintah Bentuk Brigade Pangan

BACA JUGA:Demi Pemuhi Gizi Anak Sekolah, Program MBG Tetap Berjalan Selama Ramadan

Namun masih berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang yang disertai dengan angin kencang di pesisir selatan Banten-Jawa Timur.

Di sisi lain dia menambahkan, bibit siklon baru yakni 92W di Samudera Pasifik barat diprediksi masih konsisten dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Papua barat daya, Papua Barat, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

Sistem tersebut juga berdampak meningkatkan ketinggian gelombang hingga mencapai 2,5 meter di Laut Maluku, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Perairan Halmahera, Laut Halmahera, serta perairan utara Papua barat daya – Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: