Jangan Panik! Inilah Jurus Prabowo untuk Hadapi Tarif Impor 32 Persen Amerika Serikat

Jangan Panik! Inilah Jurus Prabowo untuk Hadapi Tarif Impor 32 Persen Amerika Serikat

Presiden Prabowo Subianto.-BPMI Setpres-

BACA JUGA:Liburan Lebaran, Kunjungan Wisata di Jabar Drop, Ada Apa?

Kemudian, Indonesia juga telah menandatangani perjanjian seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN dan Australia, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, yang mencakup 27 persen perdagangan global.

Serta, aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang mencakup 64 persen perdagangan global, serta beberapa perjanjian dagang lainnya CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.

Selain itu, berbagai perjanjian dagang multilateral, Indonesia juga memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Korea, Jepang, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan berbagai negara lainnya, yang semakin memperkokohkan daya saing Indonesia di pasar internasional.

2. Percepat Hilirisasi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam Indonesia yang melimpah selama ini seringkali diekspor dalam bentuk bahan mentah (raw material)

Untuk meningkatkan nilai tambah, Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan kebijakan hilirisasi industri. 

Salah satu contoh kesuksesan kebijakan hilirisasi adalah sektor nikel, di mana nilai ekspor nikel dan turunannya hanya mencapai 3,7 miliar Dolar Amerika Serikat pada tahun 2014 melonjak menjadi 34,3 miliar Dolar Amerika Serikat pada tahun 2022.

BACA JUGA:Berawal dari Hobi, Railfans Dedikasikan Liburan Lebaran dengan Bantu Penumpang Kereta Api

BACA JUGA:Petang Tadi, 39,8 Ribu Kendaraan Bergerak Menuju Arah Jakarta via Tol Cipali

Selain itu, pada 24 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan BPI Danantara, yang dirancang untuk mempercepat hilirisasi sumber daya alam strategis di Indonesia. 

BPI Danantara akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan. 

Melalui jurus ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing ekspor, tetapi juga tidak lagi bergantung pada investasi asing serta mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan.

3. Perkuat Resiliensi Konsumsi Dalam Negeri

Jurus yang ketiga Presiden Prabowo Subianto adalah memperkuat daya beli masyarakat melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: