Program 100 Hari Kerja Pemkab Kuningan Nyaris Tercapai, Ini yang Meleset

Program 100 Hari Kerja Pemkab Kuningan Nyaris Tercapai, Ini yang Meleset

Asda II Setda Kuningan, H Deden Kurniawan menjabarkan keberhasilan Pemkab Kuningan dalam program 100 hari kerja awal kepemimpinan Bupati Kuningan menuju Kuningan Melesat.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

BACA JUGA:Menurut Erick Thohir Timnas Sangat Serius, Emil Audero Tidak Sabar

Namun, kondisi keuangan masih berat karena adanya beban tunda bayar sebesar Rp92 miliar yang merupakan bagian dari utang jangka pendek tahun anggaran 2024.

"Kalau bicara soal utang, jumlahnya bisa mencapai ratusan miliar. Ini menjadi beban besar untuk tahun 2025," tegasnya.

Langkah efisiensi juga dilakukan dengan merelokasi empat SKPD ke kawasan KIC (Kuningan Islamic Center) di area Setda. 

Gedung-gedung yang ditinggalkan nantinya akan dialihfungsikan untuk pelayanan publik atau dijajaki kerja sama dengan investor.

BACA JUGA:IPB Cirebon Sukses Gelar TOEFL ITP Perdana

Terkait opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK, Deden menyampaikan bahwa opini tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti standar akuntansi, kepatuhan terhadap regulasi, serta sistem pengendalian internal. 

"Yang terlibat dalam pertanggungjawaban ini bukan hanya bupati, tapi juga sekda, BPKAD, dan Inspektorat," ungkapnya.

Sementara itu, menyikapi kondisi jalan rusak, Deden menjelaskan bahwa Kabupaten Kuningan memiliki total 771 kilometer jalan, dengan 144 kilometer dalam kondisi rusak berat. 

Ia mengakui bahwa perbaikan seluruh jalan tidak mungkin selesai dalam waktu 100 hari.

"Untuk membangun 1 kilometer jalan mantap itu butuh Rp2 miliar. Kalau kita punya 200 kilometer jalan rusak, kita butuh Rp400 miliar. Sedangkan saat ini yang kita hadapi adalah utang," ujarnya.

Kendati demikian, Deden memastikan pihaknya tengah mengupayakan perbaikan jalan melalui skema pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK).

"Kondisi gagal bayar yang kita hadapi sekarang disebabkan oleh beban belanja yang lebih besar dari pendapatan. Ini jadi tantangan utama yang harus diselesaikan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: