Jadwalkan Korban Oryong 501 Tiba di Indonesia
JAKARTA - Korban kapal Oryong 501 yang tenggelam akhirnya tiba di Pelabuhan Busan, Korea Selatan (Korsel) kemarin (26/12). Korban WNI yang terdiri 14 korban meninggal dan tiga korban selamat berhasil dibawa dengan Kapal Odyn berbendera Rusia bersama korban dari negara lainnya. Pemerintah menargetkan seluruh korban bisa dikembalikan ke Indonesia minggu pertama Januari tahun depan. Wakil Direktur Perlindungan WNI dan BHI (Bantuan Hukum Indonesia) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya baru mendapatkan kepastian kabar tersebut kemarin. Setelah mendapatkan konfirmasi, pihaknya mengaku segera memberangkatkan tim perwakilan pemerintah untuk membantu identifikasi korban. Tim tersebut terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Polri, dan BNP2TKI. “Keberangkatan tim ini sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Karena, jenazah korban dipulangkan dalam keadaan beku. Butuh waktu dua atau tiga hari untuk melakukan proses defrosting. Setelah itu baru bisa dilakukan proses identifikasi. Kami perkirakan proses tersebut baru bisa dimulai pada 30 Desember,” terangnya di Jakarta kemarin (26/12). Terkait tiga korban selamat, lanjut dia, pemerintah masih harus melakukan beberapa pemeriksaan. Meskipun dinyatakan sehat secara fisik, pihaknya masih harus melakukan evaluasi psikologi terkait trauma mental. Sayangnya, dia masih enggan menyebutkan identitas dari korban selamat tersebut. “Saya tidak pegang datanya. Mereka juga baru tiba hari ini,” ungkapnya. Meski begitu, Iqbal menegaskan bahwa pemerintah memprioritaskan pemulangan 17 korban yang ada ke Indonesia. Menurutnya, pihaknya menargetkan supaya korban sudah tiba di Indonesia sebelum pertengahan Januari. “Kami akan berusaha untuk memulangkan baik korban selamat dan jenazah awal Januari ini. Kami mohon doa agar semua proses lancar,” ungkapnya. Dalam keterangan resmi, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku telah melakukan pembicaraan per telepon dengan tiga ABK selamat pukul 10.00 pada 26 Desember 2014. Dalam telepon tersebut, dia menyampaikan keprihatinan atas musibah yang terjadi, duka cita atas meninggalnya ABK. Selain itu, dia juga menegaskan upaya pendampingan yang dilakukan pemerintah Indonesia kepada mereka. Dia menerangkan, tiga korban tersebut saat ini berada di rumah sakit Young Do Busan. Perwakilan KBRI Seoul ditugaskan untuk terus melakukan pendampingan terhadap ketiga ABK tersebut. Sedangkan, tim DVI (Disaster Victim Identification) Indonesia akan berangkat ke Busan guna membantu proses identifikasi jenasah ABK Indonesia yang meninggal dunia. (bil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: