Himacita Gelar Pelatihan Jurnalistik

Himacita Gelar Pelatihan Jurnalistik

KEDAWUNG – Himpunan Mahasiswa Cirebon Jakarta Raya (Himacita) menggelar pelatihan jurnalistik di aula Universitas Muhamadiyah Cirebon (UMC) Jalan Tuparev, Minggu (15/2). Pelatihan yang bekerja sama dengan Radar Cirebon itu diikuti dengan antusias puluhan pelajar dari Kota/Kabupaten Cirebon. Redaktur dan koordinator perwajahan Radar Cirebon hadir mengisi materi sehari pelatihan jurnalistik. Materi pelatihan jurnalistik mulai dari teknik membuat berita, wawancara, liputan, fotografi dan perwajahan koran dikenalkan kepada pelajar. Ketua Umum Himacita Periode 2014-2015 Nurkholis Mazid mengatakan, pelatihan jurnalistik selalu digelar setiap tahun. Tujuannya untuk berbagi ilmu dan pengalaman dari para narasumber yang berlatar belakang jurnalis. Karena menurutnya, selama ini minat publik terhadap dunia jurnalistik semakin meningkat. Terlebih di era modern, pers dan jurnalistik menjadi bagian dari pilar demokrasi. “Kami ingin para peserta semakin mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Ini penting bagi perjalanan jurnalistik mereka ke depan,” ujarnya kepada Radar, diamini Ketua Pelaksana Nabilah. Redaktur Radar Cirebon Apendi menyampaikan, teknis dasar jurnalistik menjadi pegangan wajib yang tidak boleh dilewati. Di mana dalam penulisan berita harus memenuhi unsur 5W 1H. Yakni what atau apa kejadiannya, who atau siapa yang melakukan, when atau kapan kejadian tersebut berlangsung, where atau di mana peristiwa terjadi, why atau mengapa hal itu terjadi dan how atau bagaiaman peristiwa berlangsung. “Rangkaian lengkap sebuah berita harus memuat unsur tersebut,” ucapnya. Selain itu, kode etik jurnalistik dan prinsip dasar dalam menggali informasi, harus dipegang teguh jurnalis. Saat seluruh bahan berita sudah terkumpul, jurnalis merangkainya menjadi berita dengan bahasa sederhana yang bisa dipahami pembaca. “Bahasa jurnalistik itu universal. Harus dapat dipahami semua kalangan. Karena pembaca atau pendengar maupun penonton berita tidak hanya pejabat, tetapi kalangan menengah ke bawah juga. Ini penting agar pesan yang ingin disampaikan mampu tersampaikan dengan baik,” terang Apendi. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: