Tarik Jenis Pupuk Palsu

Tarik Jenis Pupuk Palsu

Hasil Uji Lab Keluar, Tak Miliki Kandungan Hara SUMBER - Hasil uji laboratorium pupuk palsu yang beredar di wilayah Cirebon dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran milik Kementerian Pertanian sudah keluar. Dari uji laboratorium itu diketahui bahwa pupuk palsu yang beredar sama sekali tidak memiliki kandungan unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman. Kandungan dalam pupuk palsu adalah 0 atau tidak memiliki kandungan unsur hara sama sekali. Ditemui di ruang kerjanya, Sekretaris Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon H Muhidin mengatakan, dalam hasil uji lab diketahui kandungan natrium (N), fosfor (P) dan kalium (K) adalah 0. \"Tadi (kemarin, red) pagi hasil uji lab datang, dan hasilnya semua kandungan yang terdapat dalam pupuk yang diujikan 0. Maksudnya, pupuk yang diujikan tidak memiliki kandungan unsur hara,\" bebernya kepada Radar, Senin (6/4). Muhidin menjelaskan, 5 jenis pupuk abal-abal yang didapat dari operasi bersama pihak kepolisian di Gegesik, seluruhnya tidak memiliki kandungan unsur hara. Jenis pupuk Phonska Produksi CV Purnama Gresik hanya memiliki kandungan N sebesar 0,14 persen, P sebesar 0,17 persen dan K sebesar 0,01 persen. Sementara pupuk dasar silikat pospat SP36 produksi CV Pertiwi Gresik hanya memiliki kandungan N sebesar 0,19 persen, P sebesar 0,17 persen dan K 0 persen. Untuk jenis pupuk Poskalmic produksi CV Putri Gresik, diketahui kandungan unsur N hanya 0,14 persen, P sebesar 0,24 persen dan K 0,06 persen. Jenis pupuk lain yang diperiksa juga pupuk Poskalmic SIP produksi CV Putri Gresik. Hasilnya pun tidak jauh berbeda, hanya memiliki kandungan N 0,24 persen, P sebesar 0,17 persen dan K sebanyak 0,05 persen. Jenis pupuk terakhir yang diperiksa adalah pupuk anorganik NKCL+merek Kanada produksi CV Brata Mandiri Indonesia hanya memiliki kandungan unsur N sebesar 0,28 persen, P sebesar 0,17 persen dan K sebesar 0,01 persen. \"Kesimpulannya semua pupuk yang saya kirimkan ke lab itu tidak memiliki kandungan apa-apa. Padahal untuk pupuk jenis Phonska yang sebenarnya haruslah memiliki kandungan N sebanyak 15 persen, P 15 persen dan K 15 persen,\" bebernya. Pupuk palsu ini, kata dia, bila digunakan jelas akan merugikan para petani. Karena pupuk palsu ini tidak akan mampu membantu pertumbuhan padi. \"Karena memakai pupuk jenis abal-abal ini sama saja dengan menanam tanpa menggunakan pupuk. Dan ini yang menjadi salah satu penyebab faktor produksi tidak optimal,\" lanjutnya. Muhidin juga mengaku, tidak dijelaskan secara rinci bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan pupuk palsu tersebut. Namun jika dilihat dari kasat mata, pupuk palsu itu terbuat dari pasir, batu-batuan hingga batu bata. Muhidin meminta seluruh kios untuk menarik kelima jenis pupuk yang diduga abal-abal. Bersama dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida, pihaknya akan meminta pihak kepolisian untuk menindaklanjuti 4 kios pupuk yang kedapatan menjual pupuk tersebut. \"Sekarang kita juga perketat pengawasan, setiap satu minggu kios resmi harus melakukan pelaporan. KP3 jelas akan mengevaluasi hasil lab ini dan saya juga telah meminta pihak kepolisian untuk menindaklanjuti persoalan ini secara hukum,\" tukasnya. Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto melalui Kasat Reskrim AKP Jarot Sungkowo SH mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil uji lab atas persoalan pupuk palsu yang sedang ditanganinya. Dirinya mengatakan kasus tersebut masih dalam ranah penyelidikan. \"Infonya minggu ini, tapi saya belum terima hasilnya,\" tuturnya. (kmg/rif)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: