Minim U-turn, Warga Kerepotan Memutar Arah

INDRAMAYU - Warga Kecamatan Lohbener mengeluhkan jauhnya lokasi u-turn. Pasalnya di jalur pantura Lohbener, u-turn atau lokasi penyeberangan dan memutar arah hanya terdapat di bundaran Langut. Jauhnya lokasi tersebut membuat warga yang menggunakan sepeda motor dan mobil harus menempuh jarak yang cukup jauh. “Kalau dari Indramayu yang akan melewati jalur pantura menuju arah ke Jakarta, harus memutar di lokasi putaran di Selaur, Kecamatan Widasari yang jaraknya sekitar 5 kilometer. Karena di perempatan lampu merah Pos Polisi Lohbener ditutup. Jika enggan lewat keputaran itu, harus melawan arah dengan melewati bahu jalan menuju ke Langut, karena di Desa itu terdapat putaran jalan. Jaraknya juga jauh sekitar 3 kilometer,” ujar salah satu warga, Nurita. Menurut dia, polisi seharusnya menyediakan lebih dari satu titik lokasi putaran jalan. “Kami masyarakat lokal juga harus diperhatikan dan diberi kemudahan menyeberang jalan,” ungkapnya. Sementara, para pemudik yang hendak kembali ke perantauan mulai melintas di Jalur Pantura Indramayu. Kendaraan yang melintas didominasi sepeda motor. Namun, volume kendaraan belum meningkat signifikan. Pantauan Radar, sepeda motor lebih mendominasi. Meski demikian kendaraan roda empat juga terlihat. Untuk mobil lebih banyak angkutan umum, yakni jenis bus dan mikro bus. Diperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu (1/6) dan Minggu (2/6). Kapolsek Patrol AKP Wawan Suhendar mengimbau kepada pengendara untuk berhatihati ketika melintas di titik lokasi yang rawan seperti pasar tumpah, masjid dan SPBU. Pengendara diminta mengurangi kecepatan dan selalu waspada. Hal tersebut dikarenakan banyak penyeberang jalan dan kendaraan memutar arah maupun yang keluar masuk di SPBU dan masjid. Pengendara juga disarankan untuk istirahat saat lelah dan mengantuk. “Berhenti sebentar untuk istirahat itu lebih baik dan jangan dipaksakan, karena itu sangat berbahaya. Tentunya hati-hati ketika melakukan perjalanan dimalam hari,” imbau Gusti. (kom)

Sumber: