Tragis, Dea Gantung Diri di Lantai Tiga Rumah Majikannya

Tragis, Dea Gantung Diri di Lantai Tiga Rumah Majikannya

KUNINGAN - Warga Desa Parung, Kecamatan Darma, dikejutkan dengan temuan seorang asisten rumah tangga bernama Dea (15) yang tewas gantung diri di lantai tiga rumah majikannya H Ohim, Kamis (13/7) sore. Berdasarkan informasi dihimpun, kejadian tragis tersebut diketahui pertama kali oleh salah seorang anak di sekitar rumah H Ohim yang sedang melintas.  Anak yang tidak diketahui namanya tersebut berteriak memanggil warga sekitar mengabarkan temuannya itu. Kemudian warga pun melaporkannya kepada aparat Polsek Darma sekaligus pemilik rumah yang kala itu semuanya sedang ada di toko. \"Kejadiannya di teras lantai tiga, ketika rumah dalam kondisi kosong. Saat proses evakuasi, ternyata pintu menuju teras tersebut dalam keadaan terkunci dari luar sehingga untuk evakuasi petugas harus melalui jendela,\" ungkap Kepala Desa Parung Osa Maliki saat mengantar jenazah Dea ke kamar mayat RSUD \'45 Kuningan. Dea ditemukan dalam keadaan tergantung dengan leher terjerat kain gendong batik yang terikat pada rangka kanopi loteng. Tak diketahui alasan asisten rumah tangga keluarga Ohim yang masih berusia belia tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Petugas identifikasi Polres Kuningan yang melakukan olah TKP dan memeriksa kamar Dea pun tak menemukan wasiat ataupun pesan terakhir yang menerangkan alasannya melakukan bunuh diri. Dea yang merupakan warga Garut tersebut, sudah bekerja sebagai asisten rumah tangga keluarga Ohim selama dua tahun dan berperilaku baik. \"Menurut keterangan Haji Ohim selaku majikannya, selama Dea bekerja dua tahun tidak ada konflik dan memperlakukannya dengan baik. Bahkan permintaannya beberapa waktu lalu untuk rebonding pun dipenuhi majikannya,\" kata Osa. Sementara itu Kanit Resum Polres Kuningan AKP Mugiono yang memimpin pemeriksaan dan proses identifikasi jenazah Dea mengaku tidak menemukan adanya kejanggalan atas kematian PRT berusia belia tersebut. Namun demikian, untuk kepentingan penyelidikan kemudian jasad Dea pun dibawa ke Kamar Mayat RSUD \'45 Kuningan untuk kebutuhan autopsi oleh dokter forensi Polda Jabar. \"Kami menemukan ada kursi di tempat kejadian yang diduga digunakan untuk upaya gantung diri, dan tidak ditemukan pesan ataupun wasiat di kamar Dea. Namun demikian, jenazah Dea kami bawa ke RSUD \'45 untuk proses autopsi jika dibutuhkan. Kami sudah meminta kehadiran keluarga, apakah perlu autopsi atau langsung dibawa ke kampung halamannya di Garut untuk dikuburkan,\" ujar Mugiono singkat. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: