NU Harus Kembali ke Khittah, PKB Jangan Berpura-pura Harmonis dengan NU

NU Harus Kembali ke Khittah, PKB Jangan Berpura-pura Harmonis dengan NU

KUNINGAN–Salah seorang tokoh NU Kuningan yang kini menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdul Aziz Anbar Nawawi berharap agar ke depan organisasi NU bisa kembali ke khittah 1926. Hal itu disampikan Aziz kepada Radar. “NU harus bisa kembali ke khittah agar organisasi ini bisa terhindar dari berbagai tudingan yang negatif dari pihak-pihak yang tidak senang dengan kita (NU, red),” harap Aziz seraya penyampaiannya itu minta dicermati para peserta Konfercab NU Kuningan yang digelar Senin (31/7) di Gedung Sanggariang. Menurut Aziz, Konfercab NU Kuningan ke-17 sangat strategis, karena terselenggara setelah redanya hingar binger pasca pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta belum lama ini. Ia menyebutkan, terdapat sejumlah poin yang harus jadi perhatian, di antaranya sangat tepat pengurus baru PC NU Kuningan untuk melakukan konsolidasi internal. “Sangat tepat untuk pengurus baru PC NU nanti untuk mengadakan konsolidasi di internal terlebih dahulu, karena secara jujur statement pembesar-pembesar NU di pusat yang satu sama yang lain berseberangan. Itu banyak dampak ke NU di cabang, sehingga banyak warga NU di daerah yang ikut-ikutan kontroversi tanpa tahu permasalahan yang sebenarnya,” ujarnya. Poin selanjutnya, kata Aziz, sudah saatnya pengurus baru NU Kuningan bisa menyatukan langkah-langkah strategis dengan banom-banomnya (badan otonom, red) yang selama ini terkesan berseliweran dalam menyikapi berbagai persoalan. Selama ini dirinya melihat ada langkah yang kurang sejalan di antara banom-banom. “Ke depan jangan sampai banom-banom dengan NU berseliweran. PC NU ke mana dan Muslimat ke mana dan lain sebagainya. Ansor kadang yang berpikir cepat, sementara banom lainnya kendor dan lain sebagainya,” sebut dia. Hal lain yang diharapkan Aziz, PCNU ke depan harus bisa lebih mengharmoniskan hubungan dengan PKB yang notabenenya adalah anak kandung NU. Jangan sampai terjadi harmonis hanya pura-pura saja, sementara realitanya berbalik 180 derajat. “Sudah berbuat apa PKB ke NU sebagai anak, dan sebaliknya NU sudah memberi bimbingan apa ke PKB. Ini kurang terbuka, sehingga banyak warga yang bertanya-tanya,” ucapnya. Lebih lanjut Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Kuningan ini berharap agar PC NU di bawah kepemimpinan yang baru harus turun ke bawah, pegurus jangan betah di kantor PC, sehingga warga NU merasa seperti anak yang kehilangan induknya yang tidak tahu perkembangan apa yang diperbuat PC. “Saya melihat PC NU kalah oleh Muslimat. Muslimat sudah maju jauh ke depan, sedangkan PC NU sampai sekarang baru hanya membuat wacana. Dan banyak lagi yang harus dilakukan oleh pengurus baru. Oleh karena itu jangan salah memilih ketua baru. Mudah-mudahan MWC-MWC tahu persoalan apa yang sedang dihadapi sekarang. Saya sedih kala MWC-MWC tidak mau ada perubahan. Selamat konfercab, semoga sukses,” tandas Aziz disambung dirinya menyatakan siap untuk menjadi Formatur Syuriah NU (ahlul halli wal aqdi). Sementara itu, dalam Konfercab NU yang digelar di Gedung Sanggariang Kuningan akan dihadiri sedikitnya 500 undangan, terdiri dari para MWC NU se-Kabupaten Kuningan sebagai peserta dan undangan lainnya, termasuk para sesepuh NU Kuningan. Untuk kandidat Ketua Tanfidziyah PC NU Kuningan, terdapat dua orang yang muncul, yakni KH Aam Aminudin MA dan Drs H Yayan Sofyan MM. Dari kedua kandidat tersebut, wacana yang berkembang yang layak memimpin NU ke depan adalah KH Aam Aminudin MA. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: