Mendes PDTT Ajak UKM Desa Melek Digital

Mendes PDTT Ajak UKM Desa Melek Digital

JAKARTA-Saat ini, segala sesuatu dapat dilakukan secara online melalui internet. Termasuk memasarkan barang-barang hasil kerajinan, bahkan sampai kuliner. Nah, sejalan dengan langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengembangkan desa tertinggal lewat program Desa Broadband Terpadu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pun turut menyediakan sarana pengembangan ekonomi kreatif daerah lewat empat program strategisnya. UKM dari Seluruh Indonesia ini berkumpul dalam pameran Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades). Selain untuk berjualan, pameran yang digelar akhir pekan kemarin di Thamrin City, Jakarta juga memiliki tujuan untuk melakukan edukasi bagi mereka yang tertarik dengan pembangunan ekonomi di desa tertinggal. Program yang meliputi Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai wadah UKM, Embung dan sarana olahraga desa ini dikembangkan dengan berbasiskan teknologi serta inovasi terkini. Warga desa dan para pelaku UKM di desa tertinggal dapat memaanfaatkan sarana teknologi dalam mengembangkan dan mempromosikan bisnis mereka melalui jejaring sosial, situs e-commerce dan sebagainya. \'\'Dengan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi terkini, kami berharap para pelaku UKM serta warga desa dapat mempromosikan hasil karya mereka dan membuka peluang investor lokal maupun luar negri untuk berinvestasi. Dan nantinya, tentu saja akan mendorong pertumbuhan ekonomi desa tertinggal tersebut,\'\' kata  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, akhir pekan lalu. Eko juga menambahkan, warga desa tertinggal kini bisa memanfaatkan koneksi internet yang semakin luas lewat program Desa Broadband Terpadu milik Kominfo. \'\'Akses internet yang mulai masuk ke desa terpencil, sudah bisa dimanfaatkan warga desa dengan lancar,\'\' tandasnya. Program rutin yang dilakukan Kemendes PDTT ini menjadi langkah strategis untuk mempromosikan dan meningkatkan taraf hidup desa tertinggal yang menurut data tahun 2016 tercatat ada sekitar 80 kabupaten dari total 122 kabupaten di Indonesia yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal. Produk hasil warga desa yang tertinggal ini meliputi berbagai sektor seperti hortikultura, pertainan, agraria, peternakan, perikanan, dan sektor lainnya. Prukades merupakan wujud pengembangan ekonomi kreatif yang mengoptimalkan segala potensi masyarakat pedesaan melalui hasil karyanya yang juga didukung oleh BUMDes. Melalui BUMDes, para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dapat mengembangkan bisnis sesuai keahliannya. Selain itu, Prukades dapat menjadi nilai lebih para UKM untuk mengembangkan dan mempromosikan usaha mereka. Karenanya, pengembangan produk Prukades dilakukan dengan berbasis teknologi dan inovasi. Salah satu UKM yang ikut dalam pameran adalah Bumdes Catur Sakti dari Kubu Raya, Kalimantan Barat. UKM ini terdiri dari empat desa salah satunya Desa Tanjung Harapan, Kepala Desa Tanjung Harapan Juheran mengatakan, di daerahnya ada banyak produk unggulan seperti madu kelulut, madu mangrove, madu hutan, kopi sumber agung cap layar, salai pisang, minuman lidah buaya, kerajinan anyaman dari tikar, hingga keranjang rotan. \'\'Bukan hanya pengrajin, kami juga mengolah wisata mangrove. Karena di daerah kami ada tanaman bakau Berus mata buaya, mangrove langka yang hidup di wilayah pesisir Padang Tikar,\'\' jelasnya. Juheran mengaku, selama ini proses distribusi terganggu karena transportasi yang berat dimana untuk mencapai  ke kabupaten  bisa mencapai 8 jam. Padahal produksi madu mereka bisa mencapai 4 ton per bulan. \'\'Selama ini pemasarannya masih disekitar saja. Karena itu kami mulai membuat web, sehingga kedepan dengan kawan-kawan kami ingin bisa menjual secara online,\'\' harapnya. (dew)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: