Waspada Krisis Air Bersih, BPBD Pantau Daerah Rawan Kekeringan

Waspada Krisis Air Bersih, BPBD Pantau Daerah Rawan Kekeringan

  CIREBON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mewaspadai tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon yang biasa dilanda kekeringan dan krisis air bersih. Namun BPBD yakin, kemarau tahun 2017 ini, tidak akan parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kepala Kantor BPBD Kabupaten Cirebon, Kusaeri mengatakan, pada musim kemarau di Kabupaten Cirebon, biasa terjadi bencana kekeringan dan kebakaran. Kebakaran tidak hanya menimpa bangunan, namun juga lahan perkebunan maupun persawahan. Menurut Kusaeri, ada beberapa kecamatan yang sangat berpotensi mengalami kekeringan dan krisis air bersih di musim kemarau. Yakni Kapetakan, Suranenggala, Gegesik, Panguragan, Gunung Jati, Losari, dan Pabedilan. Pihaknya juga terus memantau daerah lainnya, agar saat terjadi kekeringan, bisa segera ditangani. “Ini tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di daerah lainnya. Sehingga kita terus pantau dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti PDAM dan lainnya,” ujar mantan Camat Kedawung ini. Namun pihaknya sangat berkeyakinan kemarau di tahun 2017 ini tidak akan terlalu parah dibandingkan tahun sebelumnya. Karena masih banyak hujannya. “Sebenarnya sekarang sudah masuk kemarau, tapi tetap saja ada hujan. Artinya, dimungkinkan kemarau di tahun 2017 ini tidak akan parah. Karena tahun-tahun kemarin terjadi kemarau panjang, sehingga wajar kekeringan. Nah sekarang masih ada hujan,” bebernya sembari mengimbau jika terjadi persoalan di lapangan, terutama soal bencana kekeringan, agar masyarakat memberi tahunya untuk segera dilakukan penanganan. Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi mengatakan, pihaknya senantiasa siap membantu memberikan penyaluran air bersih kepada warga yang mengalami krisis air bersih. “Kita siap membantu, namun tentu ada prosedurnya. Pemdes setempat harus mengajukan permohonan pengiriman air bersih kepada Pemkab Cirebon dengan tembusan PDAM,” ucapnya. Suharyadi memastikan bantuan air bersih dari PDAM tidak akan dipungut biaya apapun. Karena sudah ada anggaran dari APBD melalui Kesra, sehingga bantuan air bersih tersebut tanpa biaya atau gratis. Suharyadi membeberkan, bencana kekeringan dan krisis air bersih di Kabupaten Cirebon paling parah terjadi tahun 2015. Karena pada waktu itu, terjadi kemarau panjang. Saat itu, PDAM langsung mendistribusikan air bersih ke berbagai desa yang mengalami krisis air di Kabupaten Cirebon. Namun tahun 2016 atau sebelumnya, 2014 tidak pernah terjadi krisis air bersih di Kabupaten Cirebon. (den)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: