2 Kali Gagal Terbang, Calhaj Wawas karena Visa Belum Keluar

2 Kali Gagal Terbang, Calhaj Wawas karena Visa Belum Keluar

 CIREBON- Muhammad Sahlan (67) dan Susi (64) pasrah. Pasangan suami istri ini masuk dalam jamaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Islamic Center yang sudah dua kali gagal terbang gara-gara visa belum keluar. Ini cukup bikin waswas. Mereka sudah menunggu hingga enam tahun untuk mendapatkan kursi haji. Daftar sejak tahun 2011, kini ingin ada kepastian berangkat ke Tanah Suci. Pada tahun 2016, sebenarnya Sahlan dan Susi sudah mendapatkan kursi, meski hanya cadangan. Mereka juga sudah mempersiapkan segala keberangkatan. Tahun lalu, nasibnya juga kurang bagus. Karena akhirnya kuota sudah terpenuhi sehingga keberangkatan ditangguhkan. Tahun ini mereka benar-benar mendapatkan kursi haji. Namun, pengunduran jadwal keberangkatan sebanyak dua kali membuat mereka belum terbang. Ada harapan bagi Sahlan dan Susi agar bisa mendapatkan kepastian terbang. \"Ingin kita informasi keberangkatan jangan dipastikan dulu kalau visanya belum siap,\" kata dia. Apalagi kedua suami istri itu sudah menyiapakan koper, hingga makanan, dan juga mengundang sanak saudara hingga teman-teman saat pemberangkatan kemarin. \"Saya sudah mengundang teman, mereka ke sini kok sepi karena keberangkatan diundur. Ya sedih juga diundur sudah dua kali,\" ujarnya. Ada informasi, calhaj yang masuk dalam KBIH Islamic Center dijadwalkan bakal bisa terbang kloter 22, pada hari Kamis besok. \"Ya mudah-mudahan ini sudah pasti,\" harapnya. Bahkan pengunduran jadwal keberangkatan yang tidak pasti itu membuat tensi darah istrinya naik. Karena kurang tidur memikirkan kepastian keberangkatan. \"Ya sedih ada, tapi saya pikir sudahlah kembalikan kepada Allah, dan mudah-mudahan pengelolaanya lebih baik,\" tukas Susi berharap. Adanya ketidakpastian jadwal keberangkatan calhaj karena visa belum terbit ini, langgsung disikapi oleh Forum KBIH Kabupaten Cirebon. Selasa (1/8), Ketua Forum KBIH Kabupaten Cirebon, H Karna Samy sendiri memanggil seluruh calhaj dan pengurus KBIH se-Kabupaten Cirebon di Sekretariat KBIH Islamic Center. Menurutnya, calhaj yang diundur keberangkatannya bukan hanya dari KBIH Islamic Center, tapi juga KBIH lainnya. Secara kebetulan, KBIH Islamic Center awalnya masuk dalam pemberangkatan gelombang satu kloter tujuh. Ada sebanyak 87 jamaah. Terakhir itu sebelum keberangkatan kloter 7 sudah ada 30 visa yang keluar dari 87 jamaah haji dari KBIH Islamic Center. Sehingga dari pada jamaah dari KBIH Islamic Center terpisah-pisah, seluruh calhaj tidak diberangkatkan, menunggu visa seluruh calhaj keluar semuanya. \"Kalau dipisah-pisah lagi, terus diberangkatkan ini bakal tambah kacau, calhaj bisa terlantar karena mereka kan sudah satu regu. Kalau kloter terpisah seperti ayam kehilangan induknya,\" ujarnya. Apalagi, dia mengatakan meskipun ada petugas PPID dimasing-masing kloter, tapi tetap saja dia khawatir akan kacau karena pemberangkatan tidak sesuai dengan regu yang sudah dibentuk KBIH. Dia juga menyayangkan penerbitan visa yang tidak beraturan. Seharusnya visa bisa terbit sesuai dengan urutan yang sudah selesai menyerahkan paspor lebih awal. \"Ya seharusnya kan visa keluar itu teratur sesuai dengan kloter yang sudah dijadwalkan. Ini malah keluarnya ngacak. Saya juga jadi beban moral, kalau sampai tiga kali ini diundur, jemaah pasti marahnya ke saya,\" jelasnya. Dia sendiri saat ini belum mengetahui pasti sebanyak 578 calhaj di Kabupaten Cirebon yang belum keluar visanya itu. Keluarnya visa sendiri dipengaruhi juga oleh kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi. Sehingga pengacakan terbit visa ini membuat jadwal pemberangkatan kloter menjadi kacau. Wakil Ketua KBIH ISlamic Centre, H Lili Jumali mengaku prihatin dengan kondisi jamaah haji yang belum pasti berangkat tersebut. Apalagi pengunduran jadwal terjadi dua kali, yakni ada kloter 7 dan 14. \"Mereka kan sudah mempersiapkan mental dan fisik, namun kenyatataanya gak berangkat, kami khawatir ini jangan sampai mundur lagi,\" ujarnya. Kerugian jamaah bukan hanya dari sisi materi, tapi juga psikologis dan waktu. Selain sudah menyiapkan makanan dan tranportasi untuk pemberangkatan. Mereka juga secara emosional malu sudah memberi tahu saudara yang sudah disebarkan. Apalagi untuk pegawai, ada yang sudah izin cuti. \"Ada anggota DPRD yang tergabung dalam KBIH kami, dia juga sudah izin cuti tapi gak berangkat. Malah kita yang disalahkan, tentu ini jadi permasalahan dan mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran untuk pemberangkatan haji tahun depan,\" tuntasnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: