Polisi Dalami Kasus Sodomi

Polisi Dalami Kasus Sodomi

CIREBON- Kasus sodomi terhadap remaja 15 tahun asal Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, terus didalami pihak kepolisian. Ada sejumlah nama yang masih diendus polisi, terutama dugaan keterlibatan komunitas gay dalam kasus ini. Di Mapolres Cirebon Kabupaten (Cikab), kasus ini sudah berjalan. Polisi bahkan sudah memeriksa salah satu terlapor. “Ya masih jalan. Ini kan ada atensi pimpinan juga agar dituntaskan dengan cepat. Jadi masih terus didalami,” ujar seorang penyidik Polres Cirebon Kabupaten saat dihubungi Radar Cirebon. Korban sendiri awalnya tidak terbuka kepada keluarga tentang kondisi yang tengah dialaminya. Tapi setelah mengikuti pendampingan dan konseling, dia mau terbuka. Pelaku utama dari kejadian ini justru pamannya sendiri. Dari pamannya, ia diduga “diijual” ke komunitas gay. “Semua delapan orang sama pamannya,” ujar Uun Kurniasih, Kepala UPT Pengembangan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Dinsos Kecamatan Lemahabang. Uun memang yang mendampingi korban untuk mau menceritakan apa yang dialaminya. Yang bikin kaget, para pelaku ini bisa mendapatkan akses ke korban setelah nomor korban di-share ke komunitas penyuka sesama jenis oleh sang paman. “Korban awalnya hanya dengan pamannya. Pamannya inilah yang menyebarkan kontak korban. Pelakunya tidak hanya dari Kabupaten Cirebon, ada yang Kota Cirebon dan Kuningan juga. Usianya pun beragam, ada yang masih sekolah dan ada yang sudah dewasa,” tambah Uun. Korban pun kini tinggal di rumah aman sudah sekitar 10 hari untuk pemulihan fisik dan psikis. “Kalau untuk visum sudah kita lakukan saat bikin laporan. Kini pemulihan kondisi korban menjadi fokus kita. Untuk sementara waktu korban menetap atau tinggal di rumah singgah,” ungkapnya. Sementara itu, M (35) salah satu kerabat korban meminta agar para pelaku yang sudah merusak masa depan korban segera diproses. Hal tersebut untuk menghindari adanya korban. “Untuk proses hukum tentu kita serahkan kepada polisi. Kalau bisa secepatnya para pelaku ini ditangkap, karena masih banyak yang berkeliaran. Bongkar juga sindikat dan jaringannya,” paparnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: