Sebelum Peristiwa Berdarah Jl Pemuda, Motor Bang Iyon Ditendang di Kanggraksan

Sebelum Peristiwa Berdarah Jl Pemuda, Motor Bang Iyon Ditendang di Kanggraksan

CIREBON - Kasus kematian Arif Mulyono (26) warga Perumnas Bumi Kalijaga Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, menimbulkan banyak dugaan publik. Korban ditemukan tak bernyawa di Jalan Pemuda No 2, seberang Gedung Wanita, Kota Cirebon, Rabu (2/8) sekitar pukul 02.30 WIB. Polisi menyebut, kasus kematian Arif diduga akibat kecelakaan tunggal. Korban menabrak median jalan saat mengemudikan motor dengan kecepatan tinggi. (Baca: Geger Pemuda Tewas Bersimbah Darah di Jalan Pemuda) Polisi mengakui, laju kendaraan korban dengan kecepatan tinggi karena sempat dikejar pengendara lain di belakang. Namun hasil penyelidikan sementara, polisi tidak mengaitkan dugaan kasus begal maupun kekerasan geng motor. “Untuk sementara ini laka lantas,” ujar Kanit Laka Lantas Polres Cirebon Kota, Iptu Zaitun, saat dikonfirmasi radarcirebon.com. (Baca: Versi Polisi, Korban Tewas di Jalan Pemuda Akibat Kecelakaan Tunggal) Sementara itu, Ahmad Sarip (26), teman korban yang selamat pada peristiwa malam itu merasa janggal dengan kematian Arif. Karena menurutnya, ditemukan luka sayatan benda tajam di bagian leher korban. “Pada saat korban akan dimakamkan, saya melihat di bagian leher itu ada seperti sayatan,” kata Ahmad Sarip saat ditemui radarcirebon.com, Rabu (2/8). Sarip yang pada saat kejadian bersama korban menceritakan, peristiwa itu bermula saat bersama lima orang temanya, termasuk korban, menggunakan tiga sepeda motor. Mereka berniat ingin bermain Playstation (PS) di daerah Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Namun, rental PS yang mereka sambangi tutup. Karena itu, mereka memutuskan untuk makan pecel lele di daerah Kesambi Kota Cirebon. Saat berada di lampu merah perlintasan Kanggraksan, ada satu orang yang dengan sengaja ingin menendang motor korban. Tidak hanya menendang, orang tersebut juga melontarkan kata-kata tidak sopan. Tidak terima, Sarip, korban dan temannya yang lain mengejar orang tersebut. Saat dikejar, pelaku berhenti di bengkel tambal ban yang berada di sekitar lampu merah perlintasan Sunyaragi. Di lokasi bengkel ban, lanjut Sarip, pelaku dan teman-temanya membawa senjata tajam. “Di sana si pelaku berhenti, dan di sana ramai, teman-temannya masih pada mabok. Karena ramai dan pada bawa benda berbahaya kita langsung kabur,” kata Sarip. Pada saat akan kabur, Sarip dan teman-temannya melihat mobil polisi sedang berada di depan Monumen Perjuangan. Karena itu, Sarip bersama teman-temannya berinisiatif memancing pelaku yang membawa benda-benda berbahaya agar mendekat ke arah mobil polisi. “Waktu itu niat saya ingin mancing mereka ke arah polisi, supaya mereka ditangkap. Karena bawa senjata berbahaya,” kata Sarip. Karena tidak terpancing, dia dan teman-temannya melanjutkan perjalanan untuk makan di warung pecel lele. “Saya sama teman yang saya bonceng lewat jalan belakang Monumen Perjungan. Tapi korban dan teman saya yang lainnya, total ada empat orang menggunkan dua motor lewat Jalan Pemuda. Nah, cuma sampai situ saja kronologi yang saya tahu,” ujar Sarip. (Baca: Ini Identitas Korban Tewas Bersimbah Darah di Jalan Pemuda, Begini Kronologinya) Seperti diketahui, Rabu (2/8) dini hari, ditemukan dua orang tergeletak di Jalan Pemuda seberang Gedung Wanita Kota Cirebon. Lokasi itu dekat dengan lampu merah perempatan Jalan Cipto-Pemuda-Sudarsono. Satu dari dua korban insiden Jalan Pemuda itu tewas dengan kondisi bersimbah darah. Di lokasi kejadian, ditemukan barang-barang milik korban seperti motor dan handpohone. Belum diketahui pasti penyebab kematian korban yang biasa dipanggil Bang Iyon di komunitasnya. Hingga kini, polisi pun masih mendalami kasus dugaan kecelakaan tunggal itu. (fazri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: