Takut Disuntik Imunisasi, Dua Siswa SMP Nyaris Pingsan

Takut Disuntik Imunisasi, Dua Siswa SMP Nyaris Pingsan

INDRAMAYU– Pemberian imunisasi campak measles rubella (MR) di wilayah Kecamatan Anjatan dilangsungkan serentak di sejumlah sekolah, salah satunya di SMP Negeri 2 Anjatan. Beragam reaksi ditunjukkan ratusan murid mulai dari kelas 7 hingga kelas 9 yang mengikuti program nasional vaksin gratis tersebut. Mulai dari ketakutan, penasaran hingga berencana kabur. Bahkan ada dua pelajar yang nyaris pingsan, diduga saking takutnya. “Tidak sampai jatuh pingsan sih, tapi sudah pucat banget, badannya lemas, jalannya sempoyongan,” kata kepala UPTD Puskesmas Bugis H Aco Sudiarto SKM. Mengetahui kondisi tersebut, tim paramedis bersama sejumlah guru langsung membawa kedua pelajar putra dan putri itu menuju ruang UKS guna penanganan lebih lanjut. Camat Anjatan Mulya Sedjati SE yang sengaja datang untuk memonitor sampai ikut turun tangan memberikan motivasi, lebih tepatnya mengompori keduanya agar mau disuntik. “Ayo dong, masa laki-laki gitu. Itu teman-teman kamu pada berani semua. Lebih baik disuntik sekarang daripada nanti sakit parah gara-gara tidak diimunisasi,” sarannya. Dia juga menjelaskan, pemberian imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi terhadap serangan penyakit. Imunisasi bersifat wajib, mengingat semakin banyak jenis penyakit yang tersebar melalui interaksi. “Supaya ke depannya generasi penerus kita jangan gampang sakit,” ucapnya. Tidak ditemukan kejanggalan, gangguan serta dinyatakan normal, keduanyapun lantas disuntik dengan pengawalan esktra dari tim paramedis. Pemberian imunisasi kepada dua pelajar itupun berakhir sukses. Belakangan, pengawalan serupa ternyata juga dilakukan kepada para siswa yang berusaha kabur. “Terpaksa dijaga supaya jangan lari. Tapi alhamdulillah, berjalan lancar. Tidak ada masalah. Setelah disuntik, mereka malah senang, pada ketawa-ketawa. Dari jumlah 830 murid SMPN 2 Anjatan, sebanyak 96,2 persen atau 797 pelajar telah diberikan imunisasi,” sebut Aco. Menurut dia, ketakutan para siswa cukup beralasan. Mayoritas dari mereka, belum pernah sama sekali disuntik sepanjang hidupnya. “Malah kebanyakan yang ketakutan itu murid laki-laki. Pelajar perempuan mah enjoy aja,” ungkapnya. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr H Deden Bonni Koswara MARS mengklaim belum ada penolakan dari sekolah sampai dengan hari kedua pemberian imunisasi serentak. “Mudah-mudahan tidak ada, sosialisasinyakan sudah digencarkan banyak pihak. Ini aman,” kata dia. Sepanjang Agustus ini, vaksinasi akan diberikan kepada para pelajar SD dan SMP. Tim akan datang ke sekolah-sekolah untuk menyasar anak sekolah usia 7-15 tahun. Selanjutnya, di bulan September vaksinasi menyasar bayi berusia sembilan bulan hingga balita yang belum sekolah. Adapun pemberian pelayanan imunisasi tersebut dilaksanakan di tempat pusat pelayanan kesehatan seperti RS, Puskemas, Posyandu dan sejenisnya. Seiring dengan itu, Dinkes Indramayu telah menyiapkan tim ahli guna penangangan terhadap ekses pasca pemberian imunisasi. “Timnya sudah disiapkan berikut teknis penanganannya. Jika ada yang mengalami kondisi tidak wajar pasca diberikan imunisasi segera lapor. Semua biayanya digratiskan,” terang Deden. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: