Oalah, Sawah di Kota Hanya  Cukup untuk Makan Warga Seminggu

Oalah, Sawah di Kota Hanya  Cukup untuk Makan Warga Seminggu

CIREBON – Ketahanan pangan menjadi faktor penting. Tetapi untuk Kota Cirebon sebagai pusat perdagangan jasa, daya dukung untuk berkembangnya pertanian kian menurun.  Saat ini Kota Cirebon hanya memiliki 3.140 meter persegi sawah lahan abadi. “Kalau dipanen, persediaan berasnya hanya cukup untuk makan warga kota selama satu pekan saja,” ujar Sekretaris Daerah, Drs Asep Dedi MSi, kepada Radar, Rabu (2/8). Asep mengatakan, pangan menjadi kebutuhan pokok manusia. Perkembangan modern saat ini banyak oknum yang membuat bahan pangan dengan bahan berbahaya. Karena itu, Dewan Ketahanan Pangan Kota Cirebon harus mampu menjadi lembaga utama, memastikan semua pangan yang beredar terjamin keamanan, kesehatan, higienis serta layak dikonsumsi masyarakat. “Lahan sawah abadi Kota Cirebon sangat minim. Banyak tumbuh bangunan dan perumahan. Ini akan menjadi ancaman kedepan. Potensi kerawanan ekonomi terbuka di sini,” ucap Asep. Dewan Ketahanan Pangan, lanjut Asep, berperan memantau dan membuat kebijakan strategis ketahanan pangan. Untuk itu, Pemerintah Kota Cirebon membentuk tim yang terus memantau bersama secara berkala.Untuk memastikan harga pangan strategis terus terpantau, Jawa Barat sudah mengeluarkan Pusat Informasi Pangan Strategis (PIPS) yang selalu meng-update harga pangan dan stoknya. Hal ini dapat dilihat melalui situs online resmi PIPS Jawa Barat. Begitupula Bank Indonesia, telah mengeluarkan PIHPS melaui online dan selalu diperbaharui sesuai kondisi lapangan. Pada sisi lain, Kota Cirebon berupaya membuat lumbuh padi sebagai ketahanan pangan. Karena itu, DPPKP sudah mengajukan lahan abadi yang produktif untuk dibeli pemerintah. Selama ini, Asep menilai lahan produktif tersebut banyak dibeli swasta untuk menjadi perumahan dan industri. Karena itu, saat ini kondisi wilayah selatan mulai menjamur perumahan. Padahal, daerah Kecamatan Harjamukti diproyeksikan sebagai pusat ketahanan pangan lahan abadi. “Di wilayah Argasunya, Pemda Kota Cirebon memiliki 3.140 meter persegi lahan abadi sawah. Itu dibeli dari dana Rp1 miliar,” tukasnya. Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) drh Maharani Dewi menambahkan, lahan abadi yang dimiliki masih kecil. Namun hal ini bentuk upaya bertahap Pemda Kota Cirebon dalam memenuhi kebutuhan ketahanan pangan. Lahan abadi tersebut akan terus dipertahankan menjadi lumbung padi. Sejauh ini, lima kecamatan di Kota Cirebon masih dalam kondisi rawan pangan. Karena bergantung pada lahan pertanian, gizi bayi dan pasokan pangan yang masuk ke Kota Cirebon. DPPKP masih dapat mengupayakan dua poin terakhir untuk terus ditingkatkan. Sedangkan lahan pertanian sangat sulit. “Setiap hari lahan selalu berkurang. Ini ancaman ketahanan pangan kedepan. Kita harus berupaya terus menambah lahan abadi untuk sawah,” ucapnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: