Penutupan Pintu Air Waduk Darma Dimanfaatkan Petani untuk Pemeliharaan Irigasi

KUNINGAN - Penutupan pintu air Waduk Darma dipastikan tidak berdampak buruk pada kelangsungan pertanian di Kabupaten Kuningan. Karena petani telah melakukan antisipasi dan strategi untuk menjaga lahan pertanian mereka tetap aman selama masa pengeringan. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan Dodi Nurochmatuddin mengatakan, sejak jauh hari informasi penutupan telah disampaikan kepada seluruh petani, petugas lapangan serta penyuluh pertanian yang wilayah kerjanya terlintasi irigasi Waduk Darma. Sehingga memberi kesempatan petani untuk mengantisipasi dini. \"Kami mengenalnya dengan sebutan pengeringan saluran irigasi, dan merupakan agenda rutin tahunan Dinas PUPR selaku dinas pengelola pengairan dan irigasi setiap tanggal 16 Oktober selama dua pekan. Biasanya kondisi ini dimanfaatkan untuk pemeliharaan jaringan dan perbaikan saluran irigasi, sehingga para petani pun sudah mengetahuinya sebagai hal yang biasa dan tidak ada yang istimewa,\" ungkap Dodi kepada Radar Kuningan, kemarin. Para petani pun, kata Dodi, telah mempersiapkan lahan pertaniannya untuk menghadapi kondisi tersebut sehingga tidak mempermasalahkan penutupan pintu air Waduk Darma untuk sementara. Kalaupun setelah dua pekan ke depan ternyata ada wilayah yang membutuhkan pengairan, Dodi mengatakan, dia berharap cadangan air Waduk Darma bisa mengatasinya. \"Kami mendapat informasi, katanya debit air Waduk Darma sekarang masih 14 juta kubik sehingga masih ada cadangan 7 juta kubik dari batas mati atau dead storage 7 juta kubik. Tinggal nanti kami koordinasi dengan pihak terkait dan Unit Pengelola Bendungan untuk mengatur pembukaan pintu air sesuai kebutuhan,\" ungkap Dodi. Namun demikian, Dodi berharap kondisi musim kemarau tahun ini akan segera berakhir dan berganti musim hujan. Kejadian hujan yang beberapa waktu lalu mengguyur daerah Luragung dan lainnya, kata Dodi, semoga merupakan tanda-tanda sudah memasuki musim penghujan sehingga lahan pertanian di Kabupaten Kuningan tidak lagi bergantung dari Waduk Darma. Seperti diberitakan sebelumnya, mulai per tanggal 16 Oktober kemarin pintu air Waduk Darma untuk saluran irigasi ditutup. Penutupan tersebut sesuai jadwal yang telah dibuat sejak awal musim kemarau karena pertimbangan debit air Waduk Darma yang semakin surut karena dialirkan untuk kebutuhan pengairan. Dari debit air Waduk Darma normal sekitar 36 juta meter kubik, saat ini tersisa sekitar 14 juta kubik. Angka tersebut masih dua kali lipat dari batas mati atau dead storage air Waduk Darma yaitu 7 juta kubik, sehingga masih memungkinkan untuk dikeluarkan untuk kebutuhan irigasi namun akan disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan permintaan dari petani atau dinas terkait. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: