Pemilu Harus Damai, Kang Emil: Jangan Sampai Masyarakat Pecah dan Bermusuhan
KUNINGAN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan agar proses Pemilu serentak 2019 baik pileg maupun pilpres dapat berjalan damai. Hal itu disampaikan Gubernur Emil, saat mengunjungi lokasi objek wisata Waduk Darma Kuningan, Jumat (29/3). “Dalam waktu dekat kita ada pileg dan pilpres. Saya ingin kondusif ya Pak Dandim, Pak Kapolres,” pesan Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat itu. Siapa pun pilihan politiknya, Kang Emil berharap agar setiap warga negara menghargai keputusan maupun pilihan calon poltiknya masing-masing. Sebab pileg maupun pilpres merupakan pesta demokrasi lima tahunan yang rutin digelar. “Apa pun pilihannya silakan, ini adalah rutinitas lima tahunan. Hal yang rutin bukan hal yang baru, titip tong parasea (jangan berantem), itu saja,” ujarnya. Paling penting, kata Emil, yaitu tetap menjaga hubungan silaturahmi yang baik antar sesama sekalipun beda pilihan. Sebab masalah pilihan, bagi Emil tergantung selera. “Jangan memutuskan hubungan silaturahmi, jangan saling mengolok-olok dan sebagainya, ini hanya masalah selera. Ada yang hijab hobinya biru, ada yang kuning, jangan dipaksa, terserah,” katanya. Emil menekankan, agar pemilu pada 17 April nanti dapat berjalan dengan sukses tanpa ekses. Sekaligus harus ada capaian peningkatan partisipasi pemilih, sebagai wujud kesuksesan pesta demokrasi di Jabar. “Tapi intinya tolong sukseskan secara kondusif, aman, tertib. Lalu partisipasi kalau bisa setinggi mungkin, jika di Jawa Barat tingkat partisipasi pemilih 71% mudah-mudahan meningkat, untuk Kuningan juga 72% tingkat partisipasinya, mudah-mudahan bisa ditingkatkan lebih lagi,” pintanya. Bagi Kang Emil, pesta demokrasi adalah jalan untuk melahirkan pemimpin pilihan rakyat. Hal itu menjadi salah satu cara untuk membangun negara lebih baik kedepan. “Karena apa, karena itu hak kita, dan cara kita membangun negeri ini melalui pilar demokrasi. Saya adalah buah demokrasi juga, tanpa demokrasi Pemilu, seorang saya tidak akan bisa menjadi seperti ini sebagai seorang Gubernur Jawa Barat. Jadi ini adalah sebuah anugerah yang harus dijaga, intinya satu damai,” tandasnya. Dirinya sekali lagi mengingatkan, agar warga masyarakat di Jawa Barat khususnya Kuningan tidak mudah terprovokasi dan diadu-domba, sehingga menimbulkan konflik berkepanjangan. “Bapak dan ibu, kalau Pemilu tidak damai, terus kita bertengkar, ujung bertengkar itu bisa perang, contohnya di Afganistan, sudah hampir 40 tahun perangnya tidak selesai-selesai. Jangan sampai nikmat Allah SWT yang seperti ini hilang gara-gara perbedaan,” tutupnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: