Terminal Sepi, Terdampak PSBB

Terminal Sepi, Terdampak PSBB

CIREBON- Setelah diberlakukan larangan mudik, aktivitas penumpang di Terminal Tipe A Harjamukti, bertambah sepi. Setiap rute trayek bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) hanya tersisa maksimal dua armada saja.

Kepala Terminal Tipe A Harjamukti, Komarudin SE menjelaskan, sepinya aktivitas terminal sudah terjadi sejak awal April. Ditambah lagi ada pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bermula dari DKI Jakarta, disusul di sejumlah daerah lain yang menjadi penyangga ibu kota, serta pemberlakuan PSBB di kawasan Bandung Raya.

“Sekarang tambah lagi ada larangan mudik. Trayek rute Cirebon-Merak dan Cirebon-Bekasi yang tadinya ada diatas 20-an sekarang cuma ada 2 armada,” ujar Komarudin, kepada Radar Cirebon, Jumat (24/4).

Untuk trayek rute lainnya seperti ke arah Jawa Tengah atau Jawa Timur, yang tujuan akhirnya terminal Cirebon adalah jurusan Semarang hanya ada dua armada, itupun juga tidak penuh isinya hanya setengah.

Sedangkan untuk trayek rute arah timur lainnya yang hanya melintas, juga hanya satu atau dua unit yang melintas.

Untuk AKDP, rute Cirebon-Bandung tidak ada sama sekali yang berangkat, karena kawasan Bandung Raya saat ini sedang PSBB. AKDP jurusan Tasikmalaya juga hanya ada beberapa. “Yang masih belum berkurang signifikan mungkin cuma elf saja. Tapi itu kan di terminal belakang (Dukuh Semar),” ungkapnya.

Dia menambahkan, para pengurus PO juga merumahkan para pegawainya, seperti para sopir yang otomatis tidak narik, para pegawai di loket PO, dan petugas checker setiap PO juga otomatis banyak yang menganggur.

Kondisi ini membuat para awak bus terdampak. Pengurus relawan armada bus, Endin mengaku sudah menerima laporan adanya eks sopir bus yang depresi.

Sopir tersebut warga Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Dia sudah satu bulan ini menganggur sampai ditinggal isteri dan anaknya.

“Ada salah satu sopir bus berinisial R, kondisinya memprihatinkan. Pernah maksa narik, malah tekor Rp1 juta, setoran ke PO-nya nggak bisa ketutup karena sepi,” katanya.

Pengurus relawan berusaha membantu semampunya. Baru-baru ini, telah diberikan bantuan ke kontrakanya. “Untungnya tetangga di sekitarnya peduli, mau ngasih makan,” ujar Endin. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: