Tiap Hari Nanang Ruhyana Olah Data Covid-19, Untungnya Melek Informatika

Tiap Hari Nanang Ruhyana Olah Data Covid-19, Untungnya Melek Informatika

Sebulan terakhir, aktivitas Nanang Ruhyana, Kabid P2P Dinkes Kabupaten Cirebon menjadi lebih padat. Dia sering pulang larut malam. Namun, bukan tanpa alasan. Posisinya yang saat ini sebagai jubir percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, membuat agendanya sangat menumpuk.

ANDRI WIGUNA, Cirebon

NANANG seperti tak bisa lepas dari smartphone-nya. Bahkan, ketika berbincang dengan Radar Cirebon, Kamis (23/4) sore di depan kantornya, beberapa kali dia menjawab pesan whatsapp dan mengangkat panggilan telepon yang masuk.

Pria kelahiran Tasikmalaya 11 September 1968 tersebut memang sibuk sekali. Terlebih, sejak terlibat dalam Gugus Tugas.

Nanang harus menjawab puluhan pertanyaan yang masuk setiap harinya. Baik dari masyarakat, pimpinan, rekan kerja, membalas percakapan di group gugus tugas, baik tingkat daerah maupun provinsi. Atau pertanyaan-pertanyaan wartawan yang tidak bisa selesai dalam sekali chat.

“Alhamdulillah diberikan kepercayaan. Ini tentu akan saya jalankan dengan sepenuh hati. Saya gak bisa jauh dari handphone. Banyak chat yang harus saya balas setiap harinya. Apalagi dari temen-temen wartawan. Belum lagi pelaporan dan lain-lain,” ujar alumni Stikes Cirebon tersebut.

Ayah tiga anak tersebut menuturkan tugasnya di dalam gugus tugas adalah mengolah data dan menghimpunnya sebagai informasi yang utuh, kemudian didistribusikan ke berbagai pihak, termasuk media untuk kemudian dipublikasikan. Diakuinya, pengolahan data itulah yang cukup memakan waktu lumayan lama. Pasalnya, informasi dan pelaporan yang masuk harus ia konfirmasi ulang untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi.

“Setiap hari data yang masuk itu banyak. Saya olah dulu. Kita pisahkan mana data yang memang bisa di-publish dan mana data yang tidak bisa sesuai aturan yang berlaku. Ada data yang tidak bisa dibuka seperti identitas dan lain-lainnya,” imbuhnya.

Yang unik dari pria kandidat gelar doktor di Unisula tersebut mengakui, meskipun sibuk di dunia kesehatan, Nanang tak bisa lepas dari dunia informatika. Bahkan jika tidak di dunia kesehatan, mungkin Nanang sudah menjadi programmer.

“Saya sangat tertarik dengan informatika. Perkembangannya saya ikuti terus. Sempat belajar bahasa pemrograman, cobol, VB, C++ saya tahu. Meskipun tidak ahli, tapi mengertilah sedikit-sedikit. Soal jaringan lumayan mengerti. Saya punya sertifikat cisco,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nanang menjelaskan, jika selain jubir, banyak pihak yang terlibat dalam operasi penanganan dan penanggulan Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Dari mulai tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat, serta pihak-pihak lainnya seperti TNI, Polri, Dinas teknis dan para relawan.

“Yang tak kalah penting yang harus terlibat adalah masyarakat dengan selalu mengikuti aturan dan ketentuan dari pemerintah, sebagai upaya untuk pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: