Desa di Bali Ini Terdapat 400 Orang Reaktif Corona, Kini Diisolasi

Desa di Bali Ini Terdapat 400 Orang Reaktif Corona, Kini Diisolasi

BANGLI - Sebanyak 400 dari sekitar 1.200 orang di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangki dinyatakan reaktif corona dari hasil rapid test, Kamis (30/4). Hal itu disampaikan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali, Dewa Made Indra.

Saat ini sudah dilakukan pengambilan Swab untuk memastikan apakah benar-benar positif atau tidak. \"Hasil akhir yang akan dipakai adalah hasil uji Swab-nya nantinya,\" jelasnya seperti yang dilansir Gatra.com.

Menurut Made Indra, bupati Bangli juga sudah mengambil keputusan untuk Banjar Serokadan Desa Abuan mulai hari ini (1/5), dinyatakan diisolasi tertutup. Tidak boleh ada yang keluar dan masuk mulai besok.

\"Bahkan akan disiapkan dapur umum untuk memberikan pelayanan konsumsi kepada masyarakat di sana untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan masyarakat keluar masuk banjar Serokadan,\" katanya.

Yang patut menjadi perhatian bersama, menurut Made Indra, adalah infeksi melalui transmisi lokal. Ini berarti di tengah-tengah masyarakat ada yang positif kemudian menularkan kepada yang sehat. Makin tinggi angka transmisi lokal menunjukkan masih kurang disiplinnya masyarakat di dalam melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

\"Harus menjadi perjuangan kita bersama, kesadaran kita bersama, tanggung jawab kita bersama untuk mencegah terjadinya penularan Covid- 19 ini melalui transmisi lokal. Dibutuhkan satu disiplin kita bersama untuk mencegah transmisi lokal. Jika hal ini kita bisa lakukan bersama-sama maka transmisi lokal ini bisa kita dikendalikan dengan baik,\" paparnya.

Selain di Desa Abuan, kata Made Indra, rapid test juga dilakukan di Desa Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Dari hasil rapid test, terdapat sekitar 12 orang yang reaktif. Ini juga akan dilanjutkan dengan Swab untuk memastikan lebih akurat hasilnya.

\"Sesuai komitmen Gubernur dengan Bupati atau Walikota yang positif melalui uji Swab akan ditangani Gugus Tugas Provinsi. Sedangkan yang negatif akan dilanjutkan ditangani oleh Kabupaten atau Kota,\" ujar Sekda Bali itu.

Untuk diketahui, hasil reaktif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona dan membentuk antibodi. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang non reaktif atau negatif, karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.

Oleh karena itu jika hasilnya non reaktif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7-10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat. Karena apabila hasil rapid test pertama non reaktif, Anda dapat menularkan virus ke orang-orang di sekitar.

Nah, bila hasil rapid test Anda reaktif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan Covid-19 atau SARS-CoV-2. (hsn/gatra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: