Foto Langka Harimau Jawa Dipublikasikan, Rentetan Bukti Keberadaan sang “Penguasa” Jawa

Foto Langka Harimau Jawa Dipublikasikan, Rentetan Bukti Keberadaan sang “Penguasa” Jawa

“Krosak disemak lalu diam. Krosak lagi, diam lagi. Kalau babi hutan biasanya krosaknya langsung dari satu tempat. Nggak ada jeda berhenti. Lalu harimau itu keluar di tepi anak sungai yang masih ada sisa genangan tempat babi biasa berkubang,” beber Didik menceritakan proses pengambilan gambar.

Seketika itu, sang pemburu yang juga dirahasiakan identitasnya itu mengabadikan menggunakan kamera ponsel. Dan kemudian dikonsultasikan kepada Didik.

Bagaimana bisa yakin itu Harimau Jawa? Didik mengaku telah lama mengobservasi area hutan jati tersebut. Dan ada beberapa pemburu yang pernah dia datangi secara personal, mengaku pernah melihat si loreng sejak 2008-nan. “Harimau ini menetap di seputaran hutan jati itu,” katanya.

Nah, dari sejarah tersebut, dugaan kuat didik bahwa individu yang berhasil difoto adalah Harimau Jawa. Sebab ada demografi umur. Remaja lalu dewasa.
Bahkan pemburu tersebut mengaku pernah menembak anakan harimau tahun 2012. Tetapi lokasinya sekitar 4-6 km dari posisi terlihatnya harimau yang difoto tersebut.

Didik yang meneliti dari 2008-2018 di lokasi itu mengestimasi, ada 5-11 individu Harimau Jawa. Sehingga dia memilih menutup rapat lokasi hutan jati yang dimaksud. “Pokoknya di Pulau Jawa, tapi bukan Jawa Barat,” tandasnya.

Kemudian Didik juga telah mendatangi lokasi, mencocokkan bentuk vegetasi, kondisi bebatuan, dan data-data yang mendukung bahwa foto tersebut bukan editan.

Atas temuan ini, Didik telah melaporkannya ke Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) di Manggala Wanabakti Jakarta bulan Januari 2019.

Didik mengaku tak mencari pengakuan atas temuannya itu. Namun ia menekankan, bukti-bukti yang terus dikumpulkannya mengarah pada satu kesimpulan. Terlepas status punah atau tidak, perlindungan terhadap ekosistem adalah wajib. Sehingga apa pun yang hidup di dalamnya tetap terjaga. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: