Donald Trump Klaim Punya Bukti Virus Corona dari Lab Wuhan

Donald Trump Klaim Punya Bukti Virus Corona dari Lab Wuhan

JAKARTA - Donald Trump mengklaim bahwa ia telah melihat bukti bahwa virus corona berasal dari laboratorium medis di Wuhan, China. Trump pun mengancam akan memberikan tarif baru pada Negeri Tirai Bambu.

Presiden Trump selama minggu ini terus meningkatkan kritiknya terhadap China. Ia juga mempertanyakan, mengapa China mengizinkan warganya untuk pergi dan melakukan perjalanan di seluruh dunia, ketika mereka tahu beberapa kemungkinan telah terinfeksi corona (Covid-19).

Trump menekankan klaim tersebut kala sejumlah wartawan mempertanyakan kebenaran spekulasi bahwa virus corona berasal dari Institut Virologi di Wuhan, China.

\"Ya, saya punya. Dan saya pikir WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) harus malu pada diri mereka sendiri,” ujar Trump, seperti dikutip Guardian, Jumat (1/5).

Ditanya apakah dia mengerti bahwa Tiongkok membiarkan wabah itu menyebar, Trump mengakui bahwa dia memiliki kesimpulan macam itu. \"Kita akan melihat dari mana itu. Kita akan melihat dari mana asalnya,\" ujarnya.

Sebagaimana dilansir AFP, wartawan lantas bertanya lebih jauh data mana yang membuat Trump begitu yakin akan informasi tersebut. Namun, Trump hanya menjawab, \"Saya tidak bisa memberi tahu Anda tentang itu. Saya tidak diizinkan untuk memberi tahu Anda tentang itu,\" ucapnya.

Trump sendiri kerap menggunakan isu cara China menangani virus corona sebagai bahan untuk kampanyenya menjelang pemilihan umum pada November mendatang.

Sebelumnya, sejumlah sumber menyebut bahwa Trump sempat mempertimbangkan tak membayar utang ke China sebagai \"hukuman\" atas virus corona yang menyebar ke AS.

Saat ditanya mengenai kemungkinan penerapan \"hukuman\" itu, Trump mengatakan ia punya cara lain untuk membuat China jera. \"Saya bisa melakukannya dengan cara berbeda. Cara yang lebih benar. Saya bisa melakukannya dengan uang, dengan mengenakan tarif,\" katanya.

Beberapa mantan pejabat intelijen langsung menarik diri dalam menanggapi tuduhan Trump.

\"Apakah virus itu berasal dari pasar atau tidak sengaja lolos dari lab, tidak akan ada kaitannya dengan peringatan yang diterima Trump. Juga pada langkah persiapan yang ia pilih untuk tidak diambil,\" ujar mantan pejabat CIA, Ned Price dalam twitternya. \"Ini semua tentang memanipulasi intelijen untuk tujuan politik,\" sambungnya.

Pemerintahan Trump telah meluncurkan penyelidikan komunitas intelijen yang mencari informasi tentang apa yang diketahui pejabat Tiongkok dan kapan, serta apa yang diketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintahannya juga ingin tahu apakah kedua entitas menutupi apa yang mereka tahu.

Sebelumnya, Kantor Direktur Intelijen Nasional (DNi) merilis sebuah pernyataan yang mengatakan pejabat intelijen AS telah menyimpulkan bahwa penyakit ini bukan buatan manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: