Dia pun turut prihatin karena saat ini rekening Mahad Al Zaytun hingga Panji Gumilang dibekukan, sehingga berpotensi mengalami masalah keuangan.
“Bahkan hari ini saya ingin sampaikan kepada teman-teman, rekening Syekh Panji Gumilang dan Al Zaytun diblokir. Saya bilang jangan takut,” tandasnya.
Pablo Benua juga menyatakan bahwa andai sampai pondok pesantren tersebut kekurangan uang, dirinya secara pribadi siap membantu.
“Kalau Al Zaytun kekurangan operasional, minta sama saya. Saya kasih. Demi pendidikan di Indonesia,” tegasnya.
Sejak awal menikah, Pablo Benua menyampaikan kepada sang istri Rey Utami untuk tidak memasukan anak ke pesantren, karena khawatir.
Namun setelah melihat langsung Al Zaytun, dirinya justru merasakan kedamaian dan ada sesuatu yang berbeda.
Karenanya, Pablo Benua pun ingin suatu saat nanti memasukan anaknya bersekolah di Mahad Al Zaytun.
BACA JUGA:Tim SAR TNI AL Cirebon Ikut Temukan Korban Tenggelam di Perairan Laut Cirebon
“Dulu sebelum saya datang ke Al Zaytun, jangan masukan anak ke pesantren. Tapi hari ini saya melihat sebuah pondok yang indah penuh perdamaian. Saya rasa ingin memasukan anak saya ke Al Zaytun,” bebernya.
Kehadirannya di Al Zaytun pun tentu dirasakan sangat bermakna.
“Dengan adanya hari ini, kita tunjukan kepada orang di luar sana. Kita bukan berbeda. Tapi mereka yang tidak mau menerima perbedaan kita,” katanya.
Dia pun menyayangkan, masyarakat Indonesia yang seringkali bicara soal toleransi. Tetapi tidak mau menerima ketika ada sesuatu yang berbeda.
BACA JUGA:SMA Islam Al Azhar Tanda Tangan Perjanjian Kerjasama dengan FMIPA ITB
“Karena mereka tidak mau menerima perberdaan kita, kita tunjukkan bahwa kita bisa,” kata Pablo.
Bahkan, andai Al Zaytun berakhir karena masalah yang terjadi akhir-akhir ini, baginya adalah sebuah kemunduran.