“Kalau karena terjadinya hari ini dan Al Zaytun berakhir, ini adalah kemunduran Indonesia. Besok-besok jangan ada yang bicara toleransi, karena muak saya mendengarnya,” ungkapnya.
Dia pun mengkritik bahwa ada lembaga yang membuat opini, statemen, bahwa terjadi kesesatan. Padahal, seharusnya sebagai sesama muslim menghargai pendapat.
“Ketika ada pendapat yang keluar dari Syekh Panji Gumilang, harus menghargai itu. Karena perbedaan itulah yang membuat bangsa ini indah. Kalau sama, apa maknanya. Di sini ada lintas agama, tapi bisa bersatu menunjukkan bahwa kita ini Indonesia,” bebernya.
Seperti diketahui, Pablo Benua dalam beberapa kontennya memang seringkali bela Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang dan tidak takut dihujat.*