MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Usai diresmikan pada tahun 2018 lalu, Keberadaan Bandara Kertajati disebut mati suri.
Bandara yang dibangun di Kabupaten Majalengka ini, sepi penumpang dan maskapai penerbangan.
Bahkan, jumlah penerbangan dari Bandara Kertajati atau sebaliknya, tidak menunjukkan progres yang menggembirakan.
Bandar Udara Internasional Kertajati yang disebut terbesar kedua di Indonesia ini, tidak mengundang minta penumpang untuk terbang.
BACA JUGA:Sudah Ada Penerbangan, Tenan di Bandara Kertajati Perlu Ditambah: Oktober Mudah-mudahan
Minimnya akses dan jauhnya bandara dari pusat kota, merupakan alasan yang banyak dikemukakan.
Sehingga bandara yang dibangun dengan menghabiskan dana Rp2,6 triliun itu, disebut sebagai proyek gagal.
Namun, sebutan Bandara Kertajati mati suri dan proyek gagal, dibantah oleh VP Corporate Secretary and General Administration BIJB, Dian Nurrahman.
Menurut Dian, usai diresmikan Presiden Jokowi, Bandara Kertajati tetap ada aktivitas, namun tidak banyak diketahui masyarakat umum.
BACA JUGA:JALAN PINTAS! Demi Bandung – Bandara Kertajati Kurang dari 1 Jam, Bangun Fly Over dari Tol Cisumdawu
"Mungkin karena minimnya pemberitaan tentang aktivitas Bandara Kertajati," kata Dian.
Dian tidak menampik Bandara Kertajati disebut sepi, namun dirinya menolak jika disebut tidak ada aktivitas.
Apalagi adanya pandemi Covid dan pasca pandemi, banyak kalangan menyebut Bandara Kertajati mangkrak.
"Padahal BIJB tidak pernah berhenti beroperasi, jam operasionalnya dari jam 08.00 hingga 19.00," ucap Dian dikutip dari akun Tribun Cirebon.