Dampak dari infeksi ini tidak boleh disepelekan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter ketika gejala jamur kepala timbul.
Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan sesuai dengan tingkat keparahan jamur kepala yang diderita.
Beberapa penanganan yang diberikan adalah:
BACA JUGA:Hati-Hati! Jalan Mandirancan Kuningan Licin Akibat Ceceran Minyak, Sudah Belasan Motor Terjatuh
1. Memberikan krim antijamur
Dokter mungkin akan merekomendasikan krim atau salep antijamur untuk dioleskan langsung ke kulit kepala yang berjamur. Krim antijamur yang diresepkan biasanya mengandung ketoconazole, terbinafine, dan asam benzoat.
2. Meresepkan obat oral antijamur
Obat oles atau salep biasanya kurang efektif dalam mengatasi jamur kepala karena fungsinya hanya sekedar menghentikan atau menghambat pertumbuhan jamur.
Oleh karena itu, untuk membasmi jamur kepala, dokter akan meresepkan obat antijamur seperti griseofulvin dan terbinafine hidroklorida.
BACA JUGA:3 Jajanan Paling Unik di Jalan M Toha Cirebon, Nomor 1 Diburu Para Pecinta Drakor!
Kedua obat ini perlu diminum menurut saran dari dokter dan biasanya dianjurkan untuk dikonsumsi selama kurang lebih 6 minggu atau sampai infeksi jamur hilang sepenuhnya.
Meskipun efektif dalam menghilangkan jamur kepala, kedua obat ini umumnya menyebabkan efek samping berupa diare dan sakit perut.
Guna meminimalkan terjadinya efek samping dan memaksimalkan penyerapan obat tersebut, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak ketika mengonsumsi obat antijamur.
3. Merekomendasikan sampo antijamur