Giliran Wamenaker Desak Dedi Mulyadi Longgarkan Aturan, Ini Tujuannya

“Kita akan sampaikan ke Kang Dedi agar diberi kelonggaran sedikit,” ujarnya kepada wartawan, dilansir dari Beritasatu.com, Senin (12/5/2025). 

“Jangan terlalu keras. Apalagi bulan ini musim wisuda, biar hotel-hotel bisa dapat pemasukan dari acara itu,” imbuh Immanuel.

BACA JUGA:Rekomendasi Cafe Outdoor di Cirebon: Tempat Nongkrong Asyik dengan Pemandangan Aestehtic

Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa larangan yang dibuat Pemprov Jawa Barat telah menimbulkan dampak serius di industri perhotelan.

Termasuk yang terjadi di Hotel Bumi Wiyata Kota Depok. Menurut Immanuel, hotel ini berada dalam situasi krisis keuangan yang cukup berat. 

“Itu bukan keluhan, itu realita. Jangan sampai kebijakan ini justru mematikan sektor perhotelan,” tandasnya.

Wamenaker juga mengatakan, bahwa pihaknya akan terus berupaya dan terus memantau perembangan yang terjadi.

Dia berharap mediasi antara manajemen hotel dan pekerja dapat menghasilkan keputusan terbaik. 

“Semua tadi kita diskusikan, baik manajemen maupun pekerja ingin ada solusi terbaik. Pemerintah tentu tidak tinggal diam,” ujarnya.

Sementara itu, manajemen hotel melalui Mushery, perwakilan PT Bumiputera Wisata, mengungkapkan kesulitan yang sednag mereka hadapi.

Menurut Mushery, keuangan perusahaan memang tidak sedang baik-baik saja. Menurut dia, penurunan pendapatan hotel terjadi sejak sejak 2022. 

"2023 hanya untung sekitar Rp 9-10 juta, dan hingga Maret 2025, kerugian sudah lebih dari Rp 1 miliar,” jelasnya.

Di samping itu, dia juga mengungkapkan, bahwa manajemen hotel membuka diri untuk melakukan dialog hingga ditemukan titik temu. 

“Efisiensi memang jadi pilihan berat, tetapi kami siap untuk diskusi agar semua pihak mendapatkan solusi terbaik,” katanya.

Sumber: