Melihat Bekas Jalur Kereta Api di Pasar Minggu Palimanan, Kapan Ada Reaktivasi?
Jalur Kereta Api Cirebon - Kadipaten yang kini tertimbun bangunan.-Khoirul Anwarudin-radarcirebon.com
BACA JUGA:HSG Sambut Baik Hadirnya PB IKA-PMII: Wadah Silaturahmi Alumni
Kereta api pertama kali diperkenalkan di Cirebon pada abad ke-19 oleh pemerintah kolonial Belanda. Jalur Kereta api pertama yang dibangun adalah jalur Cirebon-Tegal.
Kemudian diperpanjang hingga ke Semarang dan Surabaya. Pembangunan kereta api ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transportasi barang dan penumpang, serta memperkuat kontrol Belanda atas wilayah Jawa Barat.
Selain jalur utama Cirebon-Tegal, pemerintah kolonial Hindia Belanda melalui Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) juga membangun jaringan rel kereta api Cirebon-Kadipaten di Majalengka. Jalur tersebut memiliki panjang lintas 48,6 Km.
Menurut catatan lembaga Kereta Anak Bangsa (2016) tujuan utama pembangunan jalur ini adalah untuk angkutan komoditas gula bagi pabrik-pabrik gula yang ada di daerah tersebut.
BACA JUGA:Begini Respon Dedi Mulyadi Soal Kasus Rudapaksa Oknum Dokter Peserta PPDS di RSHS
Pada masa itu, tidak kurang dari lima pabrik gula berada di sekitar jalur ini, yaitu, Pabrik Gula Soerawinangoen, Pabrik Gula Gempol, Pabrik Gula Paroengdjaja, Pabrik Gula Djatiwangi dan Pabrik Gula Kadipaten.
Selain itu, SSC juga membangun jalur cabang khusus yang menghubungkan Palimanan dengan Gunung Giwur yang sekarang masuk dalam wilayah Desa Kepuh.
Jalur percabangan ini secara resmi beroperasi pada 1 Juli 1922 dengan panjang lintas hanya 5 kilometer saja.
Jalur ini dimulai dari pemberhentian ketujuh jalur kereta api Cirebon-Kadipaten yang berada di Klangenan.
BACA JUGA:Festival Jeep Adventure Batu Lawang, Jigus: Memaksimalkan Potensi Wisata Kabupaten Cirebon
Pemberhentian ini diperkirakan berada di sekitar Pasar Minggu Palimanan, tak jauh dari tempat yang sekarang merupakan kantor Polsek Klangenan.
Jalur kemudian membentang ke selatan di Jalan Baru Pasar Minggu, di mana di sisi kiri nya masih terdapat sejumlah patok beton serta plang bertuliskan aset PT KAI.
Berdasarkan penelusuran Radar Cirebon, jalur perlintasan kereta api kemudian berbagi sisi dengan Jalan Ki Ageng Tepak yang menghubungkan Pasar Minggu-Kramat. Di jalur ini, juga masih tampak sisa sisanya berupa patok-patok beton.
Di Desa Beberan, jalur perlintasan kereta berbelok ke timur ke Arah Balah Desa Beberan. Tepat sebelum Balaidesa Beberan, terdapat jalan kecil yang lebarnya hanya 1,5 meter.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


