Nah Loh! SPMB Resmi Ditutup, SMP Negeri di Kabupaten Cirebon 50 Persen Lebih Kekurangan Siswa
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Ronianto SPd MM menjelaskan hasil SPMB tingkat SMPN masih kekurangan siswa.-SAMSUL HUDA-RADARCIREBON.COM
"Kalau memaksa, siswa yang masuk di luar kuota tidak akan bisa mendapatkan rapot dan administrasi sekolah lainnya,” tegasnya.
Kesenjangan ini nanti bisa berlangsung selama anak tersebut menempuh pendidikan atau 3 tahun ke depan.
"Solusinya, silahkan mencari sekolah-sekolah yang masih kosong," katanya.
Maka, pihaknya menekankan kepada orang tua agar segera mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah yang kuotanya masih tersedia.
“Kalau sekolah tujuan sudah penuh, silakan memilih sekolah lain yang masih punya kursi kosong,” teranngnya.
Terkait penyebab masih adanya kekurangan siswa, Roni menilai salah satunya karena beberapa sekolah swasta membuka pendaftaran lebih awal dibanding SMP Negeri.
BACA JUGA:GMC Tunjukkan Kepedulian Terhadap Sesama, Bantu Biaya Pendidikan Anak Yatim Piatu
BACA JUGA:Daftar Pemilih Berkelanjutan Kabupaten Cirebon Tembus 1,76 Juta, Didominasi Pemilih Baru
BACA JUGA:100 Persen Produksi Dalam Negeri, SLB Rubber Airbag Siap Bersaing di Mancanegara
“Banyak sekolah swasta sudah penuh duluan, seperti SMP PUI Palimanan, SMP PGRI Ciledug, dan beberapa lainnya. Jadi, sebelum SMP negeri membuka pendaftaran, mereka sudah menerima siswa,” paparnya.
Meski demikian, Roni menegaskan pihaknya akan terus memastikan agar seluruh anak di Kabupaten Cirebon dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Yang jadi masalah bukan pilih sekolah negeri atau swasta, tapi kalau anak-anak ini tidak melanjutkan sekolah sama sekali."
"Kami juga akan melakukan penanganan khusus untuk anak-anak yang putus sekolah atau tidak melanjutkan dari SD ke SMP,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


