Ok
Daya Motor

Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Perhotelan di Kota Cirebon, Hotel Mulai Kurangi Karyawan

Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Perhotelan di Kota Cirebon, Hotel Mulai Kurangi Karyawan

Dampak efisiensi anggaran terhadap perhotelan di Kota Cirebon semakin serius. Foto hanya sebagai ilustrasi.-Foto: Idebiz-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Dampak efisiensi anggaran terhadap perhotelan di Kota Cirebon kian serius.

Sejumlah hotel sudah mengurangi pekerja. Pasalnya, okupansi hotel di Kota Cirebon terus menurun secara perlajan sejak awal tahun 2025.

Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, tidak mampu diimbangi 

Hal ini imbas dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.

BACA JUGA:Amankan Pengedar OKT, Kapolresta Cirebon: Kami Tidak Akan Berhenti Memberantas Narkoba dan Obat Terlarang

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon Imam Reza Hakiki mengatakan sejak Januari hingga April 2025 penurunan okupansi hotel di Kota Cirebon mencapai 20-30%.

Biasanya di weekdays okupansi berkisar 60% hingga 80% kini hanya mencapai 40% hingga 50%.

Bahkan di weekend jika biasanya 70% hingga 80% kini mengalami penurunan jadi 60% hingga 70%.

“Namun kami optimis di momen long weekend yang akan datang okupansi bisa mencapai 70% hingga 90%, meski kini momen long weekend juga agak tertahan karena kondisi ekonomi yang kian tak menentu," ujarnya.

BACA JUGA:Walikota Cirebon Siap Berkolaborasi dalam Munas APEKSI VII di Surabaya

Kebijakan efisiensi anggaran ini tentu turut berimbas juga pada pengurangan tenaga kerja.

Saat ini beberapa hotel telah mengurangi jumlah karyawan dengan penerapan daily worker.

Jika dalam tiga hingga empat bulan ke depan kondisi ini berlanjut, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran.

"PHK besar-besaran ini sudah terjadi di beberapa kota besar," terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait