Ok
Daya Motor

BUMD di Kota Cirebon Sekarat, Sudah Diberi Modal Malah Rugi: Wacana Merger Menguat

BUMD di Kota Cirebon Sekarat, Sudah Diberi Modal Malah Rugi: Wacana Merger Menguat

Kantor PD Pembangunan, salah satu BUMD di Kota Cirebon.-Seno Dwi Prianto-Radar Cirebon

“Kalau untuk mengatasi, seperti stok obat yang jauh sangat kurang, kemudian masalah lainnya, tidak mungkin dari modal sendiri. Oleh sebab itu, mereka (Direksi Perumda Farmasi Ciremai) ajukan Rp2,5 miliar (penyertaan modal),” ujarnya usai rapat bersama di tahun 2022.

BACA JUGA:Pemkot Cirebon Ingin Tata Kawasan Bima, Satpol PP Kasih Ultimatum ke PKL

BACA JUGA:Inilah Sejumlah Inovasi BMKG untuk Kurangi Resiko Bencana Alam dan Perubahan Iklim

Ketika itu, Watid juga mengkritisi tata kelola Perumda Farmasi dan BUMD lainnya di Kota Cirebon. Menurut dia, tata kelolanya masih semi birokrasi. Tidak efektif dan efisien.

“Secara umum saya kira inilah sebetulnya tantangan dari perusahaan daerah, tata pengelolaannya masih semi birokrat,” katanya.

“Harus ubah mindset. Jadi cara-cara perusahan daerah belum seperti cara-cara tata kelola sebuah perusahaan,” imbuh Watid.

Penyertaan modal itu akhirnya disepakati kemudian terealisasi pada tahun anggaran berikutnya atau pada tahun 2023. Dilakukan secara bertahap.

BACA JUGA:Saldo Dana Gratis Rp247.000! Klik Link Dana Kaget Terbaru Hari Ini, Klaim Sekarang Juga!

BACA JUGA:Klaim Dana Kaget Hari Ini Rp50.000 Saldo Dana Gratis Cair ke Dompet Elektronik Kamu Sekarang Juga!

Nah, pada Juni 2025, Komisi II DPRD Kota Cirebon kembali menyoroti kinerja salah satu perusahaan daerah yang minim kontribusinya.

Yakni, Perumda Pasar Berintan yang mengelola sejumlah pasar tradisional di Kota Cirebon. 

Komisi II menyebutkan bahwa kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar tradisional masih rendah.

Perumda Pasar Berintan mengelola 10 pasar. Namun, kontribusinya untuk PAD Kota Cirebon hanya Rp307 juta per tahun.

“Ini sangat miris. Di daerah lain, satu pasar saja bisa menyumbang PAD lebih dari Rp300 juta. Kita 10 pasar hanya menghasilkan Rp307 selama satu tahun,” demikian dikatakan anggota DPRD Kota Cirebon, Karso. 

Menurut Karso, minimnya kontribusi Perumda Pasar Berintan menunjukan adanya masalah serius di tubuh manajemen. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: