Ok
Daya Motor

Arah Pembangunan Kabupaten Kuningan 5 Tahun Kedepan, Ini Saran Anggota DPRD

Arah Pembangunan Kabupaten Kuningan 5 Tahun Kedepan, Ini Saran Anggota DPRD

Pansus DPRD Kuningan memberikan rekomendasi tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2025-2029. Pansus mendorong transformasi sektor pertanian dan pariwisata.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

"Lebih dari 50 persen warga Kuningan menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Namun kontribusinya terhadap PAD masih minim. Ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut," ucap Kang Yaya dikutip dari Harian Radar Cirebon.

Pihaknya menilai, kondisi tersebut karena lemahnya hilirisasi, kurangnya inovasi, serta sempitnya akses pasar sebagai sumber persoalan utamanya.

Anggota Fraksi PKS ini menyampaikan, Pansus mendorong adanya revitalisasi komoditas unggulan berbasis wilayah dengan segmentasi agroklimat dan ketinggian lahan.

Seperti padi, jagung, dan kedelai di dataran rendah dan sedang, serta hortikultura seperti cabai, tomat, dan kentang di wilayah tinggi seperti Kaduela, Mandirancan, dan Cigugur. 

Komoditas lain seperti durian, mangga, kopi dan aren juga masuk dalam rekomendasi penguatan subsektor unggulan.

BACA JUGA:Di Kuningan, King Kobra 4,5 Meter Ngumpet di Rak Piring

BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi Pertandingan Turnamen Sepakbola Bupati Cup Kuningan 2025

Tak kalah penting, pansus menekankan perlunya pembangunan industri pengolahan hasil pertanian melalui IKM berbasis desa dan kelompok tani. 

Insentif fiskal bagi pelaku usaha yang membangun pabrik pengolahan juga direkomendasikan, seperti untuk beras kemasan, kopi roasting, hingga gula semut dan herbal.

"Tanpa hilirisasi, pertanian hanya akan menjadi ladang keringat tanpa nilai tambah. Kita harus mendorong produksi Kuningan menjadi produk jadi, bukan sekadar bahan mentah,” tegas Kang Yaya.

Pansus juga menyarankan, penguatan sistem resi gudang (SRG) untuk menjaga stabilitas harga panen serta perlindungan harga dasar petani. 

Selain itu, Pansus mendorong pengembangan zona pertanian organik dan eduwisata di kawasan strategis seperti Palutungan, Linggarjati, dan Cibuntu.

BACA JUGA:3 Bocah di Kuningan Alami Pelecehan, Satu Korban Penyandang Disabilitas

BACA JUGA:Kuningan Diguncang Kasus Dugaan Asusila Oknum Guru Terhadap Muridnya, Begini Respon KCD X Jabar

"Branding Kuningan Organik bisa menjadi nilai jual tersendiri di pasar nasional. Tapi tidak cukup hanya slogan, harus dibarengi dengan sertifikasi, digitalisasi pertanian, dan teknologi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait