Sejarah Kelam Desa Japara Kuningan: Tragedi Darah Putih Seorang Santri, Kuwu Kabur ke Kapetakan
Gambar hanya ilustrasi tidak terkait langsung dengan sejarah Desa Japara di Kuningan.-Freepik.com-
Sebagai imbalan, Desa Peundeuy Raweuy memberikan tanah seluas 25 hektare kepada Desa Singkup.
Jenazah santri kemudian dimakamkan di wilayah Singkup, dan makam tersebut kini dikenal sebagai Makam Buyut Santri.
Nama asli sang santri tak pernah diketahui, namun masyarakat meyakini ia adalah seorang tokoh agama.
Penyesalan Warga dan Lahirnya Nama Japara
Sebagai bentuk penyesalan dan penghormatan, warga Peundeuy Raweuy kemudian sepakat mengganti nama desa menjadi Desa Japara. Nama ini merujuk pada kampung halaman sang santri: Jepara, Jawa Tengah.
Dalam penuturan lain, Japara juga disebut sebagai akronim Jajaran Para Raja. Namun bagi warga setempat, nama itu tetap menjadi pengingat tragedi masa lalu yang membentuk identitas desa hingga hari ini.
Makam Buyut Santri kini menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi dan berada di bawah wewenang penuh Desa Singkup. Kisah ini tetap hidup sebagai bagian dari sejarah lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


