Ok
Daya Motor

Limbah Rumah Tangga jadi Pengendali Hama, Petani Tembakau di Majalengka Bernapas Lega

Limbah Rumah Tangga jadi Pengendali Hama, Petani Tembakau di Majalengka Bernapas Lega

Para petani tembakau mendapat bimbingan untuk membuat dan menggunakan produk pengendali hama penyakit tanaman secara ramah lingkungan.--Radar Majalengka

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Petani tembakau di Kabupaten MAJALENGKA kini bisa bernapas lega berkat adanya pengendali hama.

Hampir dua tahun terakhir, para petani tembakau khususnya di wilayah selatan Kabupaten Majalengka, seperti di Kecamatan Lemahsugih dan Bantarujeg, selalu diselimuti rasa cemas.

Pasalnya, para petani di wilayah tersebut kerap dihantui hasil panen yang tidak maksimal akibat serangan hama.

Kini, berkat produk pengendali hama dan penyakit tanaman perkebunan yang lebih efektif dan ramah lingkungan, mereka kembali bisa tersenyum.

BACA JUGA:Anggaran Berkurang Rp62,3 M, Pemkab Cirebon harus Putar Otak untuk Atasi Proyek Jalan Rusak

BACA JUGA:Babinsa Kelurahan Larangan Isi Kegiatan MPLS di SMPN 7 Kota Cirebon

Pengendali hama tanaman tembakau dengan harga murah ini, dikenal dengan sebutan Pesta Ramli dan Saerah.

Produk pengendali hama tersebut, merupakan hasil inovasi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang digagas oleh Tahliyatin Wardanah. 

Menariknya, produk ini dibuat dari bahan-bahan limbah rumah tangga, seperti ampas jagung giling (jamur biang), air kelapa, air cucian beras, serta tambahan gula pasir.

Tahliyatin Wardanah mengatakan, pengendali hama ramah lingkungan tersebut kini sudah bisa diandalkan para petani tembakau.

BACA JUGA:JNE Sabet Dua Penghargaan di Indonesia Original Brands Award 2025

BACA JUGA:Perempuan Inisial TA Asal Kapetakan Cirebon Ditangkap Polisi di Semarang, Terkait Arisan Bodong

"Produk pengendali hama ini telah digunakan oleh para petani tembakau di wilayah selatan Kabupaten Majalengka selama dua tahun terakhir," ujar Tahliyatin dikutip dari Koran Radar Cirebon, Edisi Jumat, 11 Juli 2025.

Tahliyatin merasa bersyukur karena inovasi yang dikembangkannya, telah memberikan dampak nyata bagi puluhan petani. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait