Ok
Daya Motor

Sejarah Desa Mindi Majalengka: Saat Ki Perwata Bikin Kagum Sultan Cirebon

Sejarah Desa Mindi Majalengka: Saat Ki Perwata Bikin Kagum Sultan Cirebon

Gambar hanya ilustrasi tidak terkait langsung dengan sejarah Desa Mindi di Majalengka. -Freepik.com-

Namun, ketika mereka tiba di kediaman Ki Perwata, keduanya mendapati sang pemimpin sedang sibuk membuat welitan, yakni anyaman dari daun kelapa.

Karena pekerjaan tersebut belum selesai, Ki Perwata mempersilakan kedua sahabatnya untuk berangkat lebih dahulu ke Cirebon. 

Tanpa menaruh curiga, Raden Tarajutisna dan Pangeran Papak pun menuruti saran tersebut dan berangkat meninggalkan Ki Perwata.

Namun, kejadian mengejutkan terjadi ketika mereka tiba di Kesultanan Cirebon. Ki Perwata ternyata sudah berada di sana lebih dulu. 

Rasa heran pun muncul. Keduanya lantas bertanya bagaimana Ki Perwata bisa sampai dengan begitu cepat.

Dengan santai, Ki Perwata menjawab bahwa dirinya berangkat menggunakan kuda. 

Ia bahkan menunjukkan lokasi kudanya yang disebut terikat di pohon pisang dekat Sumur Kejayaan. 

Saat diperiksa, yang ditemukan bukanlah seekor kuda, melainkan welitan yang sebelumnya sedang dibuat Ki Perwata.

Keanehan ini kemudian disampaikan dalam forum seba kepada Sultan Cirebon. Sang Sultan pun langsung menanyai Ki Perwata secara langsung. 

Anehnya, jawaban Ki Perwata tetap sama dan tidak berubah sedikit pun.

Sultan yang dikenal arif dan bijaksana akhirnya menyadari bahwa Ki Perwata bukanlah orang biasa. 

Ia memahami bahwa Ki Perwata sengaja berpura-pura bodoh, atau dalam istilah lokal disebut minda-minda, layaknya seekor kambing.

Ucapan Sultan itulah yang kemudian melekat pada diri Ki Perwata. 

Ia dijuluki sebagai “utusan yang minda-minda”, sebuah julukan yang justru mencerminkan kecerdikan dan kesaktiannya.

Seiring berjalannya waktu, sebutan minda-minda tidak hanya melekat pada Ki Perwata, tetapi juga digunakan untuk menyebut wilayah yang dipimpinnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: