Pentingnya Pemahaman Literasi Keuangan
Seiring dengan semakin canggihnya teknologi di sektor keuangan, seharusnya diikuti dengan peningkatan keterampilan dan kemampuan dalam mengelola keuangan. Artinya, tingkat literasi keuangan masyarakat seharusnya semakin tinggi. Sebab, masyarakat dituntut untuk memahami apa itu produk dan layanan keuangan serta cara memanfaatkannya. Hal ini berarti bahwa pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola keuangan semakin baik.
Misalnya saja penganggaran keuangan individu atau rumah tangga, mengelola utang, dan mengevaluasi keseimbangan antara produk kredit dan investasi merupakan keterampilan yang termasuk dalam literasi keuangan. Meski tampak sederhana, namun keterampilan tersebut membutuhkan pengetahuan tentang konsep keuangan dasar, seperti pendanaan, investasi, dan pengelolaan aset.
Keuangan sangat penting dalam masyarakat modern. Sebab itu, kurangnya literasi keuangan bisa berdampak buruk terhadap upaya pencapaian kesuksesan finansial jangka panjang. Sayangnya buta finansial masih belum tuntas secara menyeluruh. Artinya, masih ada kelompok masyarakat yang tingkat literasi keuangannya rendah, terutama di wilayah pedesaan dan pedalaman yang jangkauan terhadap produk dan layanan keuangan serta teknologinya masih terbatas.
Tingkat literasi keuangan yang rendah menyebabkan individu bahkan kelompok masyarakat jatuh dalam jebakan keuangan. Contoh konkretnya, banyak orang yang terjebak dalam jeratan utang secara berkelanjutan, sehingga ‘gali lubang tutup lubang’ untuk bisa mencukupi kebutuhannya. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pengelolaan keuangan yang buruk sehingga menghasilkan keputusan pengeluaran yang buruk pula, atau kurangnya persiapan finansial dalam jangka panjang.
Disadari atau tidak, ketika seseorang telah terjebak dalam jerat utang yang tak berkesudahan, maka pada gilirannya akan mengalami keterpurukan, di mana risiko gagal bayar tinggi, skor kredit buruk, penjualan aset, dan bahkan kebangkrutan.
Orang seolah tak menyadari bahwa ketika bermudah-mudah dengan utang, maka ia akan terjerumus semakin dalam atau terjerat semakin kuat.
Tinggi rendahnya literasi keuangan masyarakat berpengaruh pada kemampuan masyarakat tersebut dalam memahami segala sesuatu tentang keuangan. Literasi keuangan yang baik dapat melindungi masyarakat dari berbagai modus tindak penipuan keuangan. Sebaliknya, literasi keuangan yang buruk justru mendorong masyarakat sangat mudah menjadi korban penipuan keuangan.
Pentingnya literasi keuangan
Secara prinsip, literasi keuangan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempersiapkan dan mencapai kemandirian finansial di masa yang akan datang. Tingkat literasi keuangan yang tinggi dapat memberikan pemahaman bahwa menabung untuk persiapan finansial di masa depan lebih penting dan aman dibandingkan dengan memperbanyak utang untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya konsumtif. Oleh sebab itu, orang dengan tingkat literasi tinggi cenderung akan menghindari utang berlebihan karena dapat mengakibatkan kebangkrutan dan penyitaan aset.
Lain halnya dengan orang-orang yang literasi keuangannya lebih rendah. Mereka lebih mudah tergiur dengan belanja atau pembelian secara kredit dan terjebak dalam utang kartu kredit. Akibatnya, mereka tidak memiliki cukup saldo untuk membayar utang kartu kredit setiap bulannya, sehingga mengeluarkan lebih banyak uang untuk membayar bunga. Parahnya, mereka yang literasi keuangannya rendah juga tidak berinvestasi dan bermasalah dengan utang. Mereka cenderung mengabaikan persiapan untuk masa pensiun, sehingga memiliki risiko finansial yang lebih besar di masa yang akan datang.
Literasi keuangan memiliki implikasi yang luas bagi kesehatan ekonomi. Sementara peningkatannya dapat mengarah pada ekonomi global yang lebih kuat dan kompetitif. Berikut pentingnya literasi keuangan dalam membantu mengambil keputusan finansial secara bijaksana.
Penerapan Literasi Keuangan
Beberapa negara yg sudah maju, Pemerintahnya turut serta dalam mengimplementasikan pendidikan literasi keuangan dari mulai anak sekolah tingkat Dasar.
Sehingga anak-anak tersebut akan diberikan panduan terkait tata cara mengelola uang yang sudah mereka terima dari orang tuanya untuk kepentingan uang sakunya masing-masing. Jadi mereka akan diarahkan untuk selalu bisa menyimpan sisa uangnya pada berbagai jenis kas kebutuhan untuk membeli mainan, kas membeli makanan dan minuman, atau kas tabungan.
Dengan adanya tingkat disiplin yang tinggi dan administrasi yang tertib, anak-anak di atas tidak akan lagi membelanjakan uang yang ada di dalam salah satu kasnya untuk keperluan yang diluar dari kotak kas tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: