Presiden Jokowi Ceritakan Pembicaraannya dengan Presiden Rusia dan Ukraina: Kita Patut Bersyukur

Presiden Jokowi Ceritakan Pembicaraannya dengan Presiden Rusia dan Ukraina: Kita Patut Bersyukur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Maruf Amin saat hendak menghadiri acara dzikir dan doa.-Oji -Humas Setkab

Radarcirebon.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat Indonesia berdoa bersama dan memohon kepada Allah SWT agar Indonesia selalu dilimpahi energi dan pangan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri acara "Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka" di halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin (1/8/2022).

"Dan agar kita tidak kekurangan akan hal itu, maka kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini," ungkap Presiden Jokowi.

Pernyataan ini diucapkan oleh Kepala Negara agar masyarakat Indonesia tetap bersyukur ditengah guncangan ekonomi dunia kurun waktu 2 atau 3 tahun ke belakangan.

BACA JUGA:Jawa Barat Targetkan Bebas Campak dan Rubela di 2023

Dihadapan khalayak yang hadir, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menceritakaan pembicaraannya saat bertemu dengan Presiden Ukraina di di Istana Maryinsky, Kyiv pada 29 Juni 2022.

Dalam kesempatan itu, dia memberanikan diri terjun ke negara konflik.

"Saya saat itu ketemu dengan Presiden Ukraina, Presiden Zelensky, dia cerita ke saya ada stok (gandum) di Ukraina di gudang 22 juta ton, stok dalam proses panen 55 juta ton, artinya 77 juta ton gandum diam di Ukraina, tidak bisa keluar karena perang," katanya.

Setelah itu, dia juga langsung bertemu dengan Presiden Jokowi juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada 30 Juni 2022.

BACA JUGA:Pesepeda Lintas Komunitas Menjajal JTM Bike Track Reborn

"Saya bicara 1,5 jam dengan Presiden Zelensky lalu pindah ke Moskow ketemu Presiden Putin. Dia cerita juga ke saya ada stok gandum di Rusia 130 juta ton, berarti di Ukraina plus Rusia jumlah stok gandumnya ada 207 juta ton, bukan 207 ton tapi 207 juta ton.”

“Inilah yang menyebabkan 333 juta orang kelaparan dan mungkin 6 bulan lagi 800 juta orang akan kelaparan akut karena tidak ada yang dimakan, sekali lagi," paparnya.

Jokowi menyebut setelah hampir 2,5 tahun seluruh negara mengalami sakit berbarengan karena pandemi Covid-19, negara-negara di dunia kembali mengalami masalah yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Kembali Keluarkan SE Terkait PTM, Begini Isinya

"Baru akan melakukan pemulihan tapi muncul sesuatu yang dadakan yang tidak kita perkirakan sebelumnya, sakitnya belum sembuh, muncul yang namanya perang di Ukraina sehingga semuanya menjadi bertubi-tubi, menyulitkan hampir semua negara, semua negara berada dalam posisi yang sangat sulit," ungkap Jokowi.

Namun, Presiden Jokowi menyebut Indonesia patut bersyukur karena bila bensin di negara lain harganya sudah Rp31 ribu-Rp32 ribu, namun di Indonesia harga pertalilte masih Rp7.650.

"Tapi perlu kita ingat subsidi BBM sudah terlalu besar dari Rp170 triliun sekarang sudah Rp502 triliun, negara mana pun tidak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu, tapi alhamdulilah kita sampai saat ini masih kuat, ini yang perlu kita syukuri," tambah Presiden.

BACA JUGA:Soal Pencabutan Izin Yayasan ACT, Begini Kata Menko PMK Muhadjir Effendy

Di bidang pangan, Indonesia juga patut bersyukur karena harga beras di Indonesia tidak naik.

"Ini patut kita syukuri, berkat kerja keras bapak ibu, berkat ikhitar gotong royong kita bersama-sama," ungkap Presiden.

"Dan agar kita tidak kekurangan akan hal itu, maka kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini," ungkap Presiden.

BACA JUGA:Pemdaprov Jabar Ajak Ibu-Ibu Bawa Balita untuk Ikut Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022

Sementara Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang juga hadir dalam acara sekaligus memberikan tausiah singkat mengatakan Allah SWT tidak mengubah suatu bangsa kecuali bangsa itu berusaha untuk mengubahnya.

"Ketika ada usaha, ada ikhtiar untuk keluar dari penjajahan, melakukan perjuangan, maka Allah pun memberikan inayahnya, pertolongannya untuk menjadi bangsa merdeka.”

BACA JUGA:Humor Gus Dur Tentang Jilbab Bikin Ngakak, Nyai Roro Kidul Pun Kena Sentil

“Untuk itu, kita wajib mensyukuri, menghargai, dan berterima kasih kepada para pejuang bangsa. Rasullullah SAW mengatakan siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia juga tidak berterima kasih kepada Allah," kata Wapres Ma'ruf.

Zikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka ini dihadiri sekitar 100 tokoh yang terdiri atas para kiai, habib, pejabat negara, tokoh berbagai ormas serta tokoh lintas agama. Selain itu, hadir 500 jamaah dan santri dari berbagai pondok pesantren di Indonesia. (jun/fin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id