Kisah KRI Gajah Mada 408 Tenggelam di Laut Cirebon dan Aksi Heroik Kapten Samadikun

Kisah KRI Gajah Mada 408 Tenggelam di Laut Cirebon dan Aksi Heroik Kapten Samadikun

KRI Gajah Mada yang tenggelam di Teluk Laut Cirebon dalam pertempuran yang dipimpin Kapten Samadikun.-ist-radarcirebon.com

Penyebab pertempuran tersebut diawali dari adanya latihan gabungan ALRI pada 1, Januari 1947 bersama Angkatan Daerah, Kepolisian dan laskar Karisedenan Cirebon.

Letnan Satu Samadikun menjadi komandan latihan sekaligus KRI Gajah Mada 408. Pada tanggal 4, Januari 1947 kapal perang Belanda berjenis korvet tiba-tiba ada di Laut Cirebon.

BACA JUGA:Ciamik untuk Foto, Berburu Destinasi Instagramable di Bandung Bareng Fazzio Youth Project

BACA JUGA:Honda DBL with KFC Musim 2022-2023 Dibuka di Surabaya, Siap Digelar di 30 Kota 22 Provinsi

Kapal-kapal Belanda mendekat ke Laut Cirebon karena menganggap ALRI melanggar adanya status quo Perundingan Linggarjati yang sudah ditandatangani pada 15, November 1946.

Karena keberadaan kapal perang Belanda, Lettu Samadikun mengerahkan armadanya untuk mendekat. Dengan maksud mengusir mereka dan mejauh dari Pelabuhan Cirebon.

Kendati demikian, Lettu Samadikun kemudian meminta armada lainnya menjauh. Sementara KRI Gajah Mada bermanuver untuk melakukan pengusiran kapal perang Belanda.

Awalnya, manuver gagah berani ini berhasil. Kapal-kapal perang Belanda tersebut menjauh dan keluar dari wilayah perairan Cirebon.

BACA JUGA:Sungai Mundu Direvitalisasi Rp5,3 Miliar

BACA JUGA:Waspada! Inilah Tanda Jika Ginjal Bermasalah

Namun, di hari yang sama datang lagi kapal Belanda ke perairan Teluk Cirebon. Kali ini berwujud kapal tempur bernama Hr Ms Kortenaer.

Kapal penghancur tersebut mendekati KRI Gadjah Mada 408. Letnan Samadikun kembali melakukan manuver dan menjalin kontak radio agar kapal asing tersebut keluar dari wilayah perairan Indonesia.

Peringatan tersebut tidak diindahkan. Akibatnya, terjadilah gesekan di perairan Teluk Cirebon antara kapal-kapal milik ALRI melawan kapal Hr Ms Kortenaer milik Belanda. Kedua kubu saling menembakkan amunisi.

Demi melindungi kapal-kapal Indonesia lainnya, Letnan Satu Samadikun mengarahkan KRI Gadjah Mada 408 untuk melakukan manuver pengadangan dan memuntahkan tembakan mitraliur secara intens ke arah kapal Hr Ms Kortanaer.

BACA JUGA:Inilah 7 Cara Alami Cegah Hernia Para Pemain Sepakbola

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: