Harga Telur Ayam Rp 32 Ribu di Indramayu, Pedagang Bawa-bawa Bansos
Pedagang telur ayam di Pasar Baru Indramayu mengeluhkan harga yang kian tinggi. -Utoyo Prie Achdie-radarcirebon.com
Dengan kondisi seperti ini para pedagang tidak berani untuk menyetok telur dalam jumlah banyak. Mereka khawatir barang dagangannya tidak laku terjual, dan tentunya pedagang akan merugi.
Terkait penyebab kenaikan harga telur tersebut, sejumlah pedagang menduga ini terjadi karena imbas dari pencairan Bantuan Sosial (bansos) PKH (Program Keluarga Harapan) dari pemerintah belum lama ini.
BACA JUGA:Inilah Identitas Mayat Perempuan yang Ditemukan Kemarin Siang di Cirebon Timur
BACA JUGA:Tanam Paksa di Cirebon, Saat Pribumi Dijajah di Perkebunan Tebu
Seperti diketahui, bansos PKH dari pemerintah selama ini diberikan dalam bentuk beras dan telur. Masyarakat penerima bantuan banyak yang memilih untuk menjual telur tersebut karena mereka butuh uang.
“Menurut saya sih sebaiknya bantuan social dari pemerintah dalam bentuk uang saja. Karena dampaknyta banyak, khususnya bagi agen dan pedagang telur banyak yang mengalami kerugian,” ujar Aji Rumongso.
Aji mengungkapkan, di Indramayu banyak keluarga penerima manfaat (KPM) yang menjual telur yang mereka terima dari bansos. Telur tersebut mereka jual dengan harga murah, sekitar Rp20 ribu per kilogram.
“Bahkan ada juga yang dijual kembali ke pedagang di pasar dengan harga Rp20 ribu per kilogram. Kami usul agar bansos dari pemerintah diberikan dalam bentuk uang saja,” tegas Aji.
Artikel ini telah terbit di radarindramayu.id dengan judul: Edan… Harga Telur Capai Rp32 Ribu Per Kilogram. Pedagang Tuding Gara-gara Bansos PKH
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: