Selasa 6 September 2022, Forum lalu Lintas Putuskan Besaran Tarif Angkot dan Angdes

Selasa 6 September 2022, Forum lalu Lintas Putuskan Besaran Tarif Angkot dan Angdes

Ketua DPC Organda Cirebon, H Syafei Muksin bersama Karsono sebagai sekretaris dan Yuyun Wahyu Kurnia sebagai pengurus Organda Cirebon.-ABDULLAH/RADAR CIREBON-

Radarcirebon.com, CIREBON - Organda Cirebon pada Senin 5 September 2022 pagi telah selesai melakukan pembahasan besaran kenaikan tarif angkutan kota (angkot) dan angkutan desa (angdes) pasca kenaikan BBM hari Sabtu 3 September 2022 lalu.

Organda Cirebon bersama pimpinan jalur trayek telah memutuskan penyesuaian tarif angkot dan angdes sebesar Rp6 ribu dan mahasiswa dan pelajar sebesar Rp4 ribu.

Ketua DPC Organda Cirebon, H Syafei Muksin didampingi Karsono sebagai sekretaris dan Yuyun Wahyu Kurnia sebagai pengurus Organda Cirebon mengatakan bahwa penyesuaian tarif tersebut sebagai sebuah upaya penyelesaian masalah.

BACA JUGA:Pemerintah Serius Siapkan Talenta Digital, Airlangga Hartarto: Kami Telah Menginisiasi Berbagai Kebijakan

“ketika sopir datang ke Organda senin pagi meminta perubahan tarif karena BBM naik,  maka hal itu sebagai sesuatu yang wajar karena dampak kenaikan BBM itu sehingga minta penyesuaian tarif.”

Hasil hitung hitungan Organda dan pengurus jalur trayek, kata Syafei, tarif umum sebesar Rp6 ribu, mahasiswa pelajar sebesar Rp4 ribu dan tarif ini berlaku  jauh dekat.

"Sudah ada hitung-hitungannya sebelum kami putuskan," terangnya.

BACA JUGA:Anies Baswedan Akan Diperiksa KPK, Berikut Jadwalnya

Dari kementrian perhubungan, kata Syafei, ada  komponen pembentuk biaya operasional kendaraan angkutan kota mulai dari jumlah perjalanan, penggunaan BBM.

"Efektif pemberlakuan tarif angkot terhitung mulai tanggal  5 September 2022," ujarnya.

Penyesuaian tarif ini, lanjut Syafei, semata mata demi menjaga kondusif di lapangan, apalagi penumpangnya lebih banyak pedagang dan anak sekolah.

"Daripada demo maka kita gunakan diskresi dengan penyesuaian tarif menjadi Rp 6 ribu untuk umum dan Rp4 ribu untuk pelajar dan mahasiswa. Ini masalahnya penyesuaian BBM naik," bebernya.

BACA JUGA:Komisi II DPR RI Bentuk Pansus untuk Kawal Aspirasi Tenaga Honorer di Seluruh Indonesia

Hasil rapat pengurus jalur pagi hari, kata Syafei, siangnya aspirasi sopir dilaporkan ke dishub dan rencananya hari Selasa 6 September 2022 dibahas bersama forum lalu lintas.

H Syafei Muksin, kembali menegaskan, jika Cirebon kondusif, karena ditempat lain ada yang  demo dan mogok.

“Kita sosialisiasi dengan sopir, hanya saja untuk penyesuaian tari  elf dan bus Antar Kota Dalam Provinsi bukan kewenangan organda daerah, akan tetapi kewenangannya Organda Provinsi.”

BACA JUGA:Jadwal Arema FC vs Persib Dimajukan, Begini Penjelasan PT LIB

“Untuk elf dan bus itu AKDP maka yang membahas organda provinsi diajukan ke dishub Jabar.”

Pihaknya menerangkan angka ekonomi angkot 6 ribu, tapi angkot mensubsidi mahasiswa pelajar sebesar 2 ribu sehingga cukup membayar 4 ribu.

Pihaknya Berharap usulan Organda Rp6 ribu tidak sampai turun karena perhitungan angka ekonominya jatuh pada Rp6 ribu.

Apalagi Angkot yang hidup tinggal 40 persen dari 1800 unit atau sekitar 700 unit.

BACA JUGA:Operasi Pasar Murah di Kota Cirebon, Cek Lokasinya, Ada Telur Ayam, Minyak Goreng hingga Beras

“Secara ekonomi mereka (angkot) tidak visible usahanya, daya tahan kendaraannya sudah menurun.”

“Sudah 5 tahun tidak ada peremajaan, idealnya peremajaan angkot sebelum usia 5 tahun sekarang sudah 15 tahun tidak ada peremajaan,” pungkasnya. (abd)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase