Reza Sentil Kapolri Soal Lie Detector, Tidak Mendeteksi Kebohongan
Ferdy Sambo bersama istrinya Putri Candrawathi. Foto:-Ricardo-JPNN.com
"Alat yang disebut sebagai lie detector tidak bekerja dengan mekanisme tersebut," ucap penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu
"Kendati bernama lie detector, tetapi alat itu sama sekali tidak mendeteksi kebohongan," tegasnya.
Reza menekankan bahwa lie detector cuma membaca perubahan-perubahan fisiologis pada orang yang diperiksa antarepisode serta antarpertanyaan yang disodorkan.
Jika terjadi perubahan fisiologi signifikan, maka itu ditafsirkan sebagai indikator adanya reaksi emosional tak wajar.
"Ketidakwajaran itulah yang diartikan penanda kebohongan," ujar Reza Indragiri yang pernah mengajar di Sekolah Tinggu Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu.
Polri Mengeklaim Tersangka Jujur Tim Khusus (Timsus) Polri sebelumnya telah menerima hasil polygraph test menggunakan lie detector terhadap tiga tersangka pembunuhan Brigadir J.
Ketiga tersangka yang sudah menjalani tes itu ialah Bhayangkara Dua Richard Eliezer (RE) alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf (KM).
Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Andi Rian Djajadi mengeklaim hasil tes menyatakan tiga tersangka itu jujur saat memberikan keterangan soal pembunuhan berencana Brigadir J.
"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM. Hasilnya no deception indicated alias jujur," kata Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi, Selasa (6/9).
Akan tetapi, jenderal bintang satu itu tidak menjawab spesifik apakah akurasi tes terhadap tiga tersangka tersebut bisa dijamin 100 persen.
"Uji polygraph, sekali lagi saya jelaskan, bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," ucap Brigjen Andi Rian berdalih. (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com